MENJADI GEREJA YANG MENGEMBANGKAN SISTEM REGENERASI KEPEMIMPINAN
Pdt. Gidyon ketua BPMK GKI Klasis Bojonegoro sedang memimpin Persidangan XXVII di GKI Bojonegoro |
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sinode Wilayah Jawa Timur mempunya tiga Klasis, GKI Klasis Bojonegoro, GKI Klasis Banyuwangi dan Klasis Madiun di bulan Juni ini mengadakan Persidangan masing masing Klasis.
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Klasis Bojonegoro mempunyai tiga belas Jemaat, GKI Bojonegoro, GKI Krian, GKI Citraland, GKI Darmo Satelit, GKI Emaus, GKI Gresik, GKI Gurah, GKI Jombang, GKI Kediri, GKI Pregolan Bunder, GKI Sepanjang, GKI Sulung dan GKI Tuban.
Majelis Klasis Bojonegoro sudah melaksanakan Persidangan yang ke dua puluh lima kali persidangan, menurut informasi dari Pdt Simon Filantropa ( Oikmas Sinode Wilayah Jawa Timur ).” Persidangan perak,” Tutur beliau. Di Persidangan ke dua puluh lima kali ini GKI Klasis Bojonegoro mencoba mengangkat sebuah materi tentang regenerasi kepemimpinan dengan sengaja.
Dari sudut ilmu biologi, regenerasi adalah pergantian suatu sel atau elemen yang menua, tidak lagi berfungsi, pupus atau musnah dengan yang baru agar berkelanjutan hidup suatu organism terjadi. Regenerasi kepemimpinan berarti pergantian atau peralihan suatu kepemimpinan dari seseorang atau team kepada kepemimpinan generasi selanjutnya.Leadership adalah suatu daya atau pengaruh yang menghasilkan suatu pencapaian tujuan secara nyata memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dan menghasilkan dampak ke lingkup yang lebih luas. Dalam organisasi, ahli-ahli seperti Ram Charand mempelajari jenjang kepemimpinan pertumbuhan kekuatan suatu lingkup kepemimpinan.
Untuk memperlancar regenerasi, pertama setiap pemimpin harus memahami bahwa ada berbagai lingkup yang terus menerus dan ada transisi yang harus seseorang jalani ketika memasuki suatu lingkup baru, perubahan pemahaman tentu apa yang diharapkan dari dirinya, perubahan tentang skill atau kemampuan yang harus dikuasai, perubahan tentang sikap, tentang waktu dan nilai.
Teori klasik kepemimpinan, executive adalah membangun keluhuran – inspirasi di tengah tengah pengikut, rekan,tokoh yang lebih berwibawa melalui kerendahan hati dan profesionalitas, pemimpin yang efektif: katalis yang membuat orang memberikan komitmen untuk mencapai suatu visi dan misi dengan memegang teguh suatu set nilai nilai – menghasilkan situasi yang luar biasa, pengelola yang kometmen adalah mampu memimpin orang banyak dan sumber sumber hingga mencapai tujuan organisasi atau komunitasnya, anggota team yang memberi sumbangsih untuk mencapai tujuan misi kinerja team. Manusia capable/ efektif adalah mampu memberikan kontribusi efektif karena faktanya, pemahamannya, kemampuannya dan kebiasaannya.
Apa yang Gereja lakukan dalam hal regenerasi ?, Gereja memandu kepemimpinan yang akan datang dengan nilai moral dan kerja yang makin peduli masa depan, memberi dampak pada perubahan nilai nilai kehidupan, memberikan Firman yang memadai dan perilaku konstruktif, membangun pendidikan keluarga dan motivasi berprestasi, makin peduli pada upaya meningkatkan kapasitas dan keahlian business dengan integrasi IT, lingkungan hidup dan hak asasi manusia.
Pemberdayaan sumber daya manusia Gereja. Gereja harus siapkan generasi kepemimpinan kedepan mempunyai sifat leaders yang berpengetahuan yang kuat, wawasan yang luas, spiritualitas yang dalam, komitmen melayani berdasarkan kerendahan hati dan cinta kasih. Bb.H
Posting Komentar