Tampak gambar foto:
Nia Sjarifudin (Ketua Umum Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika), Handoyo Budhisejati, dan Zuhairi Misrawi (Direktur Eksekutif Moderate Muslim Society).
Nia Sjarifudin (Ketua Umum Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika), Handoyo Budhisejati, dan Zuhairi Misrawi (Direktur Eksekutif Moderate Muslim Society).
Forum Masyarakat Katolik Indonesia - Keuskupan Agung Jakarta (FMKI-KAJ) menggelar acara “Dialog Kebangsaan” yang bertema 'Menggugat Peran Negara dalam Kebebasan Beribadah' di Menara Citicon - Jakarta, Sabtu, (27/04).
Yang hadir diantaranya: Pdt. Torang P. Simanjuntak, Pdt. Palti H. Panjaitan, Herru Julianto, Frans Endang, Drs. Rudy Pratikno, Drs. Inggard Joshua, Prof. Adrianus Meliala, dan lainnya.
”Acara ini diadakan untuk menyadarkan pemerintah agar dapat lebih berperan sebagai pengayom masyarakat, termasuk kalangan yang kebebasan beragamanya sering terganggu,” kata Handoyo Budhisejati - Ketua bidang III FMKI-KAJ sekaligus Moderator.
"Negara nyaris selalu absen dalam menghentikan sederet pelanggaran kebebasan beribadah di tanah air," ujar Handoyo.
Lebih lanjut Handoyo menyatakan keprihatinan FMKI, mengutip catatan dari Setara Institute tentang kekerasan yang dialami kaum minoritas. Di tahun 2011 tercatat ada 244 kasus, dan angka itu meningkat menjadi 264 kasus di tahun 2012.
"Tentu masih banyak fakta dan kejadian lain yang luput dari perhatian media massa," ujarnya.
Sementara, Ketua Umum FMKI-KAJ Veronica Wiwiek Sulistyo menekankan pentingnya merawat satu Indonesia yang damai demi generasi yang akan datang.
"Tentu kita tidak ingin mewarisi yang terpecah-belah karena konflik pada anak cucu kita," kata Vero.
Lanjut Veronica, pemerintah sebagai pemegang mandat rakyat harus memastikan agar konstitusi dijadikan pegangan bersama. Tanpa itu, Indonesia yang satu dan damai hanya akan menjadi ilusi.
Reporter : Faisal 6444 - Agung S (301)
Posting Komentar