Upacara Hardiknas, Bupati Bersama Forpimda Deklarasikan Gempita Perpus
BANYUWANGI Awdionline.Com – Ada yang istimewa pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Taman Blambangan yang jatuh pada hari ini, Jumat (2/5). Selain dirangkai dengan peringatan Hari Otonomi Daerah ke 18, Bupati Abdullah Azwar Anas bersama dengan Forpimda Kabupaten Banyuwangi mendeklarasikan gerakan masyarakat pemberantasan tributa dan pengangkatan murid putus sekolah (Gempita Perpus) yang ditandai dengan penekanan tombol sirine.
Usai menekan sirine Bupati menyerahkan piagam penghargaan kepada 5 orang ibu paruh baya yang telah lulus mengikuti salah satu Gempita Perpus yakni pengentasan buta aksara. Mereka merupakan bagian dari 11.844 orang yang telah bisa membaca, menulis dan berhitung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah buta aksara di Kabupaten Banyuwangi mencapai 47.335 orang. Jumlah ini cukup banyak dan membutuhkan penanganan yang serius. Untuk itu Bupati Anas mengeluarkan peraturan Bupati Nomor 4 tahun 2014 tentang program Gempita Perpus. Peraturan Bupati ini kemudian ditindak lanjuti secara cepat dengan program massal warga belajar yang diikuti oleh 26.157 warga buta aksara yang termasuk di data BPS. “Hanya dalam waktu dua bulan jumlah warga yang lulus tutorial dan telah bisa membaca, menulis dan berhitung sejumlah 11.844 orang, sisanya akan kita tuntaskan hingga akhir tahun ini,” kata Bupati Anas.
Dikatakan Bupati banyaknya jumlah warga buta aksara yang terlepas dari buta aksara berkat keterlibatan berbagai elemen yang ikut terjun sebagai pengajar di wilayah masing-masing. Seperti Camat, forum pimpinan kecamatan, Babinsa/babinkamtibmas, Lurah/kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua Rt/RW, penilik, pengawas dan guru se Kabupaten Banyuwangi. “Kami berterima kasih atas peran serta berbagai pihak, kami harap mahasiswa dan LSM juga bisa ikut terlibat dalam program pemberantasan buta aksara ini,” ajak Bupati anas.
Sementara itu dalam upacara peringatan Hardiknas tersebut Bupati Anas membacakan sambutan Menteri Pendidikan Muhammad Nuh. Bupati mengatakan dalam dunia pendidikan ada dua hal yang sangat mendasar, yaitu akses untuk mendapatkan layanan pendidikan. Selain itu kualitas pendidikan yang dipengaruhi oleh ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum dan sarana prasarana. “Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak kepada para guru dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menyukseskan implementasi Kurikulum 2013. Insya Allah, melalui Kurikulum 2013 itu, anak-anak kita akan memiliki kompetensi secara utuh yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan,” ujar Bupati. (*)
Posting Komentar