Home » » AKSI HARI KESAKTIAN PANCASILA “LAWAN PENYAKIT BANGSA”

AKSI HARI KESAKTIAN PANCASILA “LAWAN PENYAKIT BANGSA”

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Minggu, 04 Oktober 2015 | 19.52

AKSI HARI KESAKTIAN PANCASILA “LAWAN PENYAKIT BANGSA”

Sidaorjo, AWDI online – Hari kesaktian Pancasila, tepatnya pada tanggal 1 Oktober memiliki sejarah yang menjadi bahagian perjalanan panjang bangsa kita. Sejarah hari kesaktian Pancasila tidak terlepas dari terjadinya pemberontakan  G30S  yang di dalangi Partai Komunis Indonesia  ( PKI ) yang santer di sebut-sebut pada zaman Orde Baru. Gerakan G30S  terjadi pada tanggal 30 September 1965 tepatnya terjadi pada malam hari , menurut versi Orde Baru gerakan ini di lakukan oleh sekelompok  pasukan yang tercatat sebagai pasukan pengawal Presiden “ CAKRABIRAWA” yang melakukan aksi penculikan dan pembunuhan kepada 6 Jendral senior Angkatan Darat. Tiga diantaranya seperti D.I. Panjaitan, Ahmad  Yani dan MT Haryono tewas di tempat sementara para  Jendral lainnya seperti S. Suparman, Soeprapto, Sutoyo Siswomiharjo dibawa pemberontak dalam keadaan hidup.

Setelah itu tanggal 1 Oktober 1965 tepatnya pada pukul 20.15 wib malam hari Dinas Penerangan Angkatan Darat melalui RRI  mengumumkan bahwa terjadi gerakan kontra revolusi yang berhasil menculik 6 Jendral senior Indonesia. Tetapi situasi berhasil dikuasai kembali oleh pimpinan Angkatan Darat yang berada di tangan Soeharto saat itu dan mengumumkan lebih lanjut bahwa Presiden Soekarno dan Nasution dalam keadaan aman. Sehingga selamatnya bangsa Indonesia dari pemberontakan yang terjadi dan berhasil kembali dipulihkan pada tanggal 1 Oktober dijadikan Pemerintah sebagai awal mula diperingatinya hari kesaktian Pancasila.
Namun di tahun 2015 ini, mencuatnya isu isu PKI kembali menekan Presiden Joko Widodo untuk meminta maaf atas nama Negara, jika hal itu dilakukan maka PKI akan bangkit kembali menjadi partai besar yang ada di Indonesia dengan membawa faham Komunisme.

Dalam orasinya para mahasiswa di depan kantor Kabupaten Sidoarjo memaparkan bahwa carut marut kondisi bangsa ini dianggap oleh para demontran Presiden Jokowi – JK  yang gagal dalam memimpin Negara Indonesia, yang pertama pendangan para mahasiswa  mencuatnya isu-isu kader PKI yang menekan pemerintahan Jokowi-Jk untuk meminta maaf kepada PKI atas  nama Negara, kedua Rupiah terus merosot, melemah sampai level Rp. 14.700,00,-. Argumentasi pemerintah bahwa melemahnya rupiah dapat meningkatkan nilai export, tidak terbukti . Pelemahan nilai rupiah terhadap dolar berdampak pada UKM ( Usaha Kecil dan Menengah  ) yang mengandalkan bahan baku import. Ketiga pandangan para mahasiswa terjadinya Putus Hubungan Kerja ( PHK ) dimana-mana tanpa pemberitahuan yang jelas oleh perusahaan karyawan banyak yang dirumahkan dengan alasan untuk mengistirahatkan karywan.

Dengan alsan itu para pendemo mahasiswa menyimpulakan bahwa Pemerintahan  Presiden  Jokowi-JK gagal  dalam Pemerintahannya, maka para mahasiswa Sidoarjo menuntut : pertama bersihkan intervensi kader komunis dari pemerintahan Indonesia, ke dua stabilkan perekonomian Indonesia, wujudkan ekonomi berdikari sesuai Pancasila dan UUD 1945 pasal 33, ke tiga Sejahterakan buruh dan ke empat tolak hutang luar negeri.

Pancasila tidak lagi kepada nilai-nilai ke Tuhanan, nilai-nilai kemanusiaan universal, tidak lagi pada persatuan, cita-cita menuju kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial. Menuju hari kesaktian Pancasila yang sesungguhnya mari pererat ikatan, satu barisan,bersama “ LAWAN PENYAKIT BANGSA”. Bb.H
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger