Tangkal Teroris Dua Kapal Polisi Sisir Selat Bali
Banyuwangi, KETAPANG – AWDIonline.com Polres Banyuwangi tetap memberlakukan pengetatan keamanan di perairan Selat Bali meskipun kondisi pasca ledakan bom di Pos Polisi Sarinah Jakarta telah pulih. Tim gabungan dari KP3 Tanjungwangi dan Satpolair Polres Banyuwangi melakukan pengawasan di zona teritorial masing-masing.
Di pintu masuk Pelabuhan ASDP maupun LCM Ketapang, aparat dari KP3 Tanjungwangi meningkatkan kegiatan tiada hari tanpa razia (THTR). Kendaraan yang hendak masuk kawasan pelabuhan menjadi fokus pengawasan aparat KP3 Tanjungwangi. Sasarannya adalah narkoba, senjata api, senjata tajam, miras maupun bahan peledak, plus KTP.
Satu persatu kendaraan yang hendak melintasi pintu loket diperiksa aparat. Tak cuma bagian dalam kendaraan, barang bawaan penumpang juga digeledah. Bahkan para penumpangnya diminta keluar untuk memudahkan pemeriksaan.
Langkah itu diakui Kapolsek KPPP Tanjungwangi AKP Hadi Siswoyo. Calon penumpang yang hendak menumpang kapal menuju Pelabuhan Gilimanuk lebih difokuskan untuk mengantisipasi masuknya teroris maupun bahan peledak yang hendak masuk Bali.
“Yang kita lakukan mengikuti intruksi pimpinan Polri agar jajaran kepolisian di daerah siaga satu. Disamping itu kita juga mengikuti arahan Menpan RB Yuddy Chrisnandi saat berkunjung ke Polres Banyuwangi agar turut mengamankan Pulau Dewata dari sasaran teroris karena menjadi pusat kegiatan pariwisata dunia,” jelasnya.
Para penumpang kapal yang baru saja sandar di Pelabuhan Ketapang juga diperiksa saat melintasi pintu keluar. Langkah itu untuk mengantisipasi kaburnya para pelaku teror yang hendak menuju tanah Jawa dan penyelundupan miras ke Banyuwangi.
Sementara di wilayah perairan, aparat Satpolair Polres Banyuwangi - Polda Jatim bersama Satpolair Polres Jembrana – Polda Bali masih menggelar patroli gabungan. Patroli bersinggungan itu menggunakan dua Kapal Polisi XI-2006 dan X-1033 dipimpin kepala satuan masing-masing.
Kasatpolair Polres Banyuwangi AKP Basori Alwi menjelaskan, patroli perairan itu digelar untuk mempersempit ruang gerak pelaku teror yang hendak masuk maupun keluar Bali. Sasarannya adalah kapal-kapal kecil milik nelayan yang mungkin disewa oleh para pelaku terorisme.
“Para nelayan kita minta memberi informasi jika ada orang mencurigakan menyewa perahu. Koordinasi itu untuk menangkal pelaku teror agar bisa dideteksi sejak dini,” paparnya.
Kawasan timur dan utara Banyuwangi yang memiliki sejumlah pelabuhan kecil bisa digunakan akses untuk berlayar menuju Bali. Selain masuk dari wilayah Bali barat dan selatan, pelaku teror juga bisa masuk Pulau Dewata lewat pesisir utara.
“Sangat mungkin pelaku teror menghindari Pelabuhan Ketapang saat menuju Bali. Karena itu para nelayan kita ajak kerjasama dalam menangkal terorisme. Caranya cukup memberi informasi mengenai orang mencurigakan yang hendak masuk Bali menggunakan jasa perahu,” tambah Basori Alwi. (HUMAS POLRES / Djoni)
Posting Komentar