Liputan6.com, Jakarta: Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengikuti dari dekat proses pemilihan
umum di Amerika Serikat, mengingat Amerika Serikat adalah salah satu
mitra komprehensif Indonesia.
Faiza mengatakan, selain memperoleh laporan tentang perkembangan proses pemilihan, Presiden SBY juga menerima penilaian tentang kira-kira perkembangan ke depannya. "Jadi kalau mengikuti, beliau mengikuti. Penting karena dalam hal ini mereka salah satu negara sahabat, menjadi mitra komprehensif Indonesia. Jadi apa pun yang terjadi di sana perlu kita ikuti. Arah perkembangan ke depan negara itu tentunya juga akan menjadi penting dalam hubungan Indonesia-AS," katanya.
Saat ditanya mengenai kapan Presiden SBY akan menyampaikan ucapan selamat, Faizasyah mengatakan, lazimnya setelah semua proses itu selesai dan tidak pada saat proses masih berjalan pernyataan dikeluarkan. "Dalam praktik selama ini, pemerintah biasanya bisa memberikan secara resmi ucapan selamat setelah semua proses selesai dan setelah ada penetapan pemenang dalam proses pemilu di mana pun di seluruh dunia," katanya.
Namun, kata Faizasyah, mekanisme yang lazim dilakukan, penyampaian selamat melalui perwakilan. Terkait dengan hubungan kedua negara, Faizasyah mengatakan, kedua negara telah memiliki fondasi hubungan bilateral berupa kemitraan komprehensif sehingga siapa pun yang kemudian menjadi kepala pemerintahan AS tentunya akan menggunakan atau memanfaatkan platform atau fondasi ini untuk mengukuhkan kerja sama bilateral.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel menyatakan, siapa pun pemenang dalam ajang pemilihan Presiden Amerika Serikat yang berlangsung pada Selasa (6/11) waktu Amerika Serikat, tidak akan mempengaruhi hubungan dengan Indonesia.
Barack Obama dari Partai Demokrat dan merupakan calon petahana bersaing melawan calon Presiden dari Partai Republik Mitt Romney. Hari pemungutan suara menjadi akhir pertempuran sengit Obama-Romney selama berbulan-bulan masa kampanye. (ANT)
Posting Komentar