Home » » Tasyakuran & Pengesahan Calon Warga Baru SH Terate, Cabang Banyuwangi Sebanyak 272 Siswa

Tasyakuran & Pengesahan Calon Warga Baru SH Terate, Cabang Banyuwangi Sebanyak 272 Siswa

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Senin, 25 November 2013 | 10.25

                        Foto: Warga Tingkat Dua dan Ratusan Warga Setia Hati Terate banyuwangi

Banyuwangi Awdionline.com- Kegiatan Mulai hari jumaat tanggal (22/11)di Awali dengan Tes Ayam yang ada di Pendepokan Cabang SH Terate yang ada di Dusun Terbelang Desa Cluring Kecamatan Cluring kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.

Tes Ayam milik calon warga Baru SH Terate Tingkat Satu itu,  berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang di lakukan oleh Warga SH Terate Tingakat Dua yang ada di Cabang Kabupaten Banyuwangi.

Di langsungkan Pada tanggal (23/11/)sabtu Malam Minggu mengadakan Tasyakuran & Pengesahan Calon Warga Baru SH Terate Tingkat Satu Cabang Banyuwangi itu  yang ada di gedung Pertanian Cluring itu,  mendadak berubah jadi senyap. Hiruk pikuk Ribuan warga berpakaian sakral, serta merta terhenti. Sungguh, satu pun tidak ada pengunjung yang berpakaian lain. Semuanya serba sakral. Pakaian hitam-hitam, bersabuk mori.

Sesaat kemudian dari pengeras suara yang dipasang, terdengar pengumuman dari pembawa acara, bahwa Tasyakuran & Pengesahan Calon Warga Baru SH Terate Tingkat Satu segera dimulai.”Keheningan, menyeruak ke permukaan. Ratusan Calon warga baru yang hendak disyahkan duduk bersila, mengitari gunungan uba rampe. Sementara, beberapa Dewan Pengecer duduk di depan.  Kemudian disampingnya  panitia pengesahan serta Ratusan warga senior Persaudaraan Setia Hati Terate Se Kabupaten Banyuwangi.

Keheningan bertambah ritmis ketika Ketua Cabang SH Terate Kabupaten Banyuwangi Mas Darko, menuju mimbar untuk menyampaikan petuah, disusul doa dan wasiat kepada Calon Warga Baru. Suasana, khusuk benar-benar terasa dalam selamatan ini.”Ritual pengesahan Calon warga baru Tingkat Satu, dimulai dari selamatan hingga keceran. Jadi sepanajng acara, semalam suntuk, harus sacral. Harus khusuk,” ujar Ketua Cabang SH Terate Kabupaten Banyuwangi,

Berbeda dengan acara lain, misalnya syukuran warga baru, lanjut Mas Darko, meyampekan para  tamu undangan boleh berpakaian batik atau pakaian apa saja, yang penting sopan. Tapi dalam ritual pengesahan warga baru, semua yang hadir harus perpakaian sacral. Tidak boleh tidak.
Sebagai acuan cabang SH Terate Banyuwangi,  tampaknya tidak main-main dalam menerapkan aturan ini. Terbukti, ritual pengesahan Calon warga baru SH Terate di Gedung Pertanian, Suasana sakral dan khusuk mewarnai sepanjang acara pengesahan.

Jadwal acara pengesahan itu sendiri di format cukup matang. Di mulai pukul 21.00 dengan mata acara selamatan, pembacaan doa serta wasiat dari Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun. Tenggang waktu yang dibutuhkan untuk upacara selamatan ini tak lebih dari satu jam.

Berikutnya, waktu digunakan untuk istirahat sambari makan bersama.Sementara, calon warga baru, diminta tetap berada di dalam ruangan. Kecuali yang ingin buang air. Itu pun waktunya dibatasi.
Rampung selamatan, panitia menyiapkan perlengkapan prosesi keceran. Sementara, sambil menunggu waktu keceran yang dimulai tepat pukul 00.00, Puluhan jajaran Warga Tingkat Dua,  Kabupaten Laian Banyuwangi, memberikan pengarahan dan penajaman ke-SH-an pada calon warga baru Tingkat Satu,  Intinya, menjelaskan makna prosesi pengesahan.

Dengan penjelasan ini, calon warga baru yang bakal disyahkan, betul-betul memperoleh pemahaman tentang prosesi yang akan dilakukan.”Di situ saya jelaskan secara rinci arti pengesahan. Jadi calon warga baru benar-benar siap menghadapi prosesi keceran.
       
                       Foto: Ratusan Calon Warga Baru Setia Hati Terate di Sahkan
Keceran  tepat pukul 00.00, semua calon warga baru yang bakal disyahkan masuk ke ruang pengesahan. Prosesi keceran pun dimulai. Suasana khusuk makin terasa. Tidak semua pengunjung boleh masuk ke ruang ini. Kecuali calon warga baru, pendamping dan dewan pengecer. Jajaran Warga Tingkat Dua  pegang kendali sepanjang prosesi keceran.

Khusus pendamping calon warga baru, mereka hanya diperbolehkan mengantar siswanya ke dalam ruang dan mengabsen. Setelahnya, diminta keluar dari ruang prosesi keceran. Dus, sepanjang prosesi keceran berlangsung, hanya berada di ruangan hanya dewan pengecer dan calon warga baru.

sempat merinding mengamati prosesi keceran yang digelar di Gedung Pertanian yang ada di Desa Cluring. Sebab, begitu prosesi keceran dimulai, suasana hening benar-benar tercipta. Waktu seakan berhenti. Di ruang prosesi keceran nyaris tak terdengar suara. Kecuali langkah jajaran Warga Tingkat Dua  helaan nafas panjang dari calon warga baru yang tengah menjalani prosesi keceran.
Dalam temaran berkas sinar lilin, lantunan doa munajat pada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, seakan tampak naik membubung ke angkasa, di sela helaan nafas panjang Dewan Pengecer dan calon warga baru.

Prosesi keceran rampung sekitar pukul 03.00. Wajah-wajah haru, serta merta menyeruak ke permukaan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian jurus kunci dank ode. Ucapan selamat merupakan pamungkas acara yang sangat mengharukan. Tangis haru menyeruak saat warga baru bersalaman dengan pelatih dan warga yang hadir di acara sacral itu. Selamat, semoga barokah dan bermanfaat kedapa masyarakat dan juga berguna Bagi Nusa dan Bangsa dan juga agama, “ ungkapnya. ( Din Awdi)

Share this article :

+ komentar + 2 komentar

11 Juni 2014 pukul 10.23

Congrats, kunjungan balik ke Dus Makanan

23 Oktober 2015 pukul 21.43

mas semoga lancar pengesahannya amiiin

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger