Home » » Alasan Jokowi Membatalkan Sodetan Cisadane

Alasan Jokowi Membatalkan Sodetan Cisadane

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Senin, 27 Januari 2014 | 16.28


Awdionline.com, Tangerang Kota - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo setuju penanganan Sungai Cisadane dengan cara dinormalisasi dan bukan sodetan. Jokowi sapaan akrab mantan Wali Kota Solo itu mengakui setelah melakukan peninjauan lapangan dengan melihat kondisi Sungai Cisadane ia memahami keresahan masyarakat Tangerang terkait rencana sodetan itu.
   
Untuk itu, kata Jokowi, ia setuju jika Sungai Cisadane dinormalisasi bukan disodet. "Saya mau lihat ke lapangannya seperti apa, dan terlihat sekali kalau Cisadane tidak bisa disodet," katanya, Sabtu 25 Januari 2104.
   
Jokowi menegaskan akar permasalahan banjir Jakarta harus diselesaikan. Terkait dengan hasil pertemuan dengan Kepala Daerah di Pintu Air 10 , Neglasari Kota Tangerang -Banten ,sabtu siang . Menurut Jokowi, normalisasi Cisadane akan didorong oleh Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Bupati Tangerang Zaki Iskandar, dan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, pada pertemuan di Kementerian Pekerjaan Umum, Senin besok.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan bahwa wacana penyodetan Ciliwung-Cisadane sudah selesai. "Soal sodetan sudah tuntas, Kami sudah tidak akan membicarakan lagi soal sodetan," katanya usai pertemuan di Bendung Pasar Baru Cisadane, Sabtu 25 Januari 2014.
Zaki juga tidak yakin jika dengan normalisasi dapat menjamin Tangerang dan Jakarta akan bebas dari banjir. Menurutnya, normalisasi sungai harus diikuti dengan pembuatan waduk, pemeliharaan situ situ secara komprehensif dan berkelanjutan.

    Jika semua itu berjalan dengan baik, menurut Zaki, masalah banjir akan tuntas. "Kalaupun ada banjir, paling hanya spot spot kecil saja," katanya.

    Menambahkan, Wali Kota Tangerang, Arief Wismasnyah, mengatakan, selain lumpur yang tinggi karena tidak pernah dikeruk puluhan tahun, kondisi ini diperparah dengan keadaan Bendung Pasar Baru Irigasi Cisadane atau sering disebut Pintu Air 10, Kota Tangerang itu.
   
"Dari 10 pintu, empat di antaranya rusak dan dua motor penutup pintu air lemah. Ini menjadikan saat air bah datang, pintu air sulit mengendalikan debit yang akhirnya berdampak pada warga yang kebanjiran," ujarnya.
******************** DIE 007 & ALVI **********************

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger