Home » » Masyarakat Bersama 3 Pilar Kecamatan Tambora Bentuk Gerakan Masyarakat Anti Tawuran

Masyarakat Bersama 3 Pilar Kecamatan Tambora Bentuk Gerakan Masyarakat Anti Tawuran

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Sabtu, 13 Juni 2015 | 21.34

Masyarakat Bersama 3 Pilar Kecamatan Tambora Bentuk Gerakan Masyarakat Anti Tawuran

AwdiOnline.com, Jakarta - Komandan KODIM 0503/Jakarta Barat Letkol Inf Maychel Asmi menyambut baik dan mendukung upaya Penegak Hukum (Kepolisian) dan Pemkot Jakarta Barat, dalam rangka menekan angka tawuran di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Masyarakat bersama 3 Pilar Kecamatan Tambora bentuk Gerakan Masyarakat Anti Tawuran (GMAT) bertempat di samping Season City, Jakarta, Jum'at pagi (12/06).

Dandim juga menyesalkan ulah generasi penerus bangsa yang terlibat dalam setiap aksi tawuran dan kekerasan. Ia berharap, acara yang menjadi pilot project-nya Kapolres Jakarta Barat itu, dapat membuahkan hasil sehingga angka kriminalitas dapat teratasi.

"Tawuran sering kita dengar setiap waktu yang datangnya dari wilayah Tambora, kasihan generasi kita, makanya mari dalam kegiatan ini kita bersama-sama dengan komponen masyarakat agar Tambora bebas dari tawuran," ungkap Dandim.

Selain tawuran, kata Dandim, pihaknya juga akan memfokuskan konsep tersebut pada sektor kebersihan, salah satunya program 'Ciliwung Bersih' dan masih banyak sampah yang dibuang di Kali Ciliwung, Banjir Kanal Barat (BKB).

"Kemarin hari minggu saya bersama pejabat Kodam Jaya menelusuri Kali Ciliwung dengan menggunakan perahu karet (LCR), masih melihat sampah di anak Kali Ciliwung Tambora. Untuk itu mari kita juga jaga lingkungan dari sampah. Saya menunggu satu bulan ke depan, Tambora bebas tawuran dan sampah," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Jakarta Barat M. Yuliadi mengapresiasi Gerakan Masyarakat Anti Tawuran. Melalui GMAT ini, diharapkan masyarakat mengetahui serta mencegah terjadinya tawuran. "Kami tak ingin masyarakat terprovokasi, apalagi terlibat dalam tawuran. Ciptakan kondisi tertib dan aman," imbuhnya. Dikatakan, selama ini Pemprov DKI sangat memerhatikan kesejahteraan masyarakat dengan adanya sejumlah program pembangunan seperti pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

 Namun Pemprov DKI tidak segan-segan mencabut pemberian KIP dan KIS bagi warga yang terlibat tawuran. "Mengingat dana yang dipakai dalam KIP dan KIS dari masyarakat, kami akan mencabutnya kembali terhadap mereka yang terlibat tawuran warga. Untuk itu ciptakan wilayah yang tertib dan aman," jelasnya.

Camat Tambora Mursidin menyatakan pihaknya berusaha menghapus image tawuran yang melekat di daerahnya. Maka dari itu jajarannya melakukan upaya demi mengajak masyarakat akan memahami betapa bahayanya tawuran tersebut. "Memang miris Tambora identik dengan tawuran, Gerakan Masyarakat Anti Tawuran Kecamatan Tambora ini dicanangkan guna menjawab image masyarakat Tambora yang sering Tawuran," ucap Mursidin.

"Bentrokan antar warga ini menjadi perhatian khusus kami, dari pihak kami akan membentuk Satgas demi mencegah aksi tawuran di Jakarta Barat," ujar Kapolrestro Jakarta Barat Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho.

"Ada sekitar tujuh titik rawan tawuran warga di Tambora. Nantinya di titik titik tersebut akan dibuat pos yang dijaga tiga pilar," ujar Rudy. Kawasan Tambora merupakan salah satu wilayah rawan tawuran warga di Jakarta Barat. Tujuh titik rawan tawuran yang akan dibangun antara lain, ruas Jalan KH Moh Mansyur, perbatasan wilayah Pekojan dengan Penjaringan, Tanah Sereal, Jembatan Besi dan Jembatan Lima. Gerakan Masyarakat Anti Tawuran ini merupakan pilot project di wilayah Jakarta Barat. "Mudah-mudahan, bila berhasil, kegiatan ini akan dilakukan yang sama di wilayah kecamatan lain," katanya.

Terkait upaya pihaknya dalam mencegah tawuran, Rudy menambahkan saat ini Aparat Kepolisian melakukan Patroli  di sejumlah lokasi rawan tawuran. Kepolisian membuka hotline Call Center Anti Tawuran di nomor: 0817 700 700 900. "Hotline ini akan terkoneksi langsung ke Polres dan Polsek Tambora. Warga yang mengetahui akan terjadi tawuran bisa langsung menghubungi aparat via hotline," imbuhnya.

Penanda-tangan "Komitmen Bersama" Masyarakat Anti Tawuran Kecamatan Tambora antara lain Tokoh Masyarakat Drs H.Cucum Sumardi, Tokoh Agama Drs KHOS Abdurrahman Mahmud, Tokoh Pemuda Achmad Subuki, serta pihak yang mengetahui Camat Mursidin, Danramil 02/Tambora Kapten Inf Sukma, dan Kapolsek Kompol Windharto Hadicaksono.

Dilanjutkan dengan Long March sekitar 5.000 warga Tambora, melintasi pada sejumlah titik rawan tawuran. Dimulai dari sisi KBB Jembatan Besi-Jalan Latumeten-Angke-Jalan KH Moh Mansyur-Jembatan Lima-dan kembali ke lokasi. Sambil melintas, peserta Long March melakukan orasi serta membagikan brosur anti tawuran kepada pengguna jalan dan warga. (Agung 6444)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger