Musim kemarau, Korek Air Pengairan Trapkan Suplai Air Antar Wilayah
Banyuwangi, Awdionline.com - Memasuki musim kemarau, Kabupaten Banyuwangi akan mengalami krisis air. Debit air di sejumlah Dam besar menyusut hingga 60 persen. Akibatnya, para petani pun mengeluh karena ratusan hektar lahan pertanian terancam kekurangan Air. Kemungkinan ada Kekeringan paling parah terjadi di Kecamatan Cluring, Srono, Tegaldlimo dan lainnya. (24/7).
Sebagai langkah penyelamatan pada tanaman petani, kini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan setempat, melalui Korek Air, menerapkan pola suplai irigasi antarwilayah. “Pola ini kami ambil sejak sebulan lalu, menyusul makin menyusutnya debit air di seluruh dam besar di Banyuwangi,” kata Kepala Korek Air Pengairan Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. Budiyono.
Dam besar, lanjut Budiyono, seperti Dam Karangdoro, Dam Setail, Dam Porolinggo dan lainya kini debit airnya menyusut hingga 60 persen. Dia mencontohkan, Dam Karangdoro yang biasanya debit air mencapai 18 meter kubik, kini hanya tinggal 4 meter kubik. ”Pola suplai antarwilayah ini untuk mengoptimalkan pembagian air untuk mencukupi kebutuhan tanaman petani,” jelas Budiyono..
Budiyono menambahkan kepada masyarakat Petani di musim kemarau ini, jangan kuwatir karena debit air didam karangdoro masih 6.600 gubik/liter perdetik. Debit air ini masih mencukupi untuk mengairi sawah milik petani. Nanti agar para juru pengairan bisa membagi kepada masyarakat di setiap kecamatan.
Dan Nanti kalau ada kekuranga air, para korek air dan juru akan meminta suplai air di sungai wilayah kecamatan Glenmore. Air tersebut akan disalurkan di sungai stail. Nanti bisa digunakan para petani.”papar Budiyono. (Mbah din)
Posting Komentar