Home » , » Masyarakat Dusun Auhun Desa Bakustulama, Kabupaten Belu, Propinsi NTT mengalami kekeringan

Masyarakat Dusun Auhun Desa Bakustulama, Kabupaten Belu, Propinsi NTT mengalami kekeringan

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Selasa, 22 September 2015 | 22.08

Masyarakat Dusun Auhun Desa Bakustulama, Kabupaten Belu, Propinsi NTT mengalami kekeringan

Atambua - Awdioneline. Com. Dari. Pantauan awak media ternyata masih ada Masyarakat yang berada di dusun Auhun benar-benar mengalami kekeringan dan terpaksa harus minum air keruh, walaupun warna air tersebut sudah seperti air susu namun warna tetaplah warna demi menghapus dahaga masyarakat tetap mengkomsumsinya dan tetap mengambil air tersebut dengan cara setelah di timba di endapkan agar bisa di komsumsi,untuk masak minum dan cuci  
Hal tersebut di akui oleh kepala dusun Auhun Mikhael Yos Mau menyampaikan kepada awak media,senin 21/09/15 yang sedang melakukan pantauan kekeringan di wilayah Tasifeto Barat, Mikhael menyampaikan keluhannya bahwa air yang ada di wilayah dusun Auhun memang warnanya sudah berubah warna menjadi susu sebab mata air yang mengalir keluar seperti abu putih dan masyarakat yang berada di sini terpaksa mengkonsumsi air ini, jika tidak mengkonsumsi air ini maka dari mana kita ambil airnya, masyarakat setelah ambil timba airnya lalu di endapkan untuk di komsumsi, sampai saat ini belum ada tanggapan positif dari pihak pemerintah namun sering ada petugas dari puskesmas datang menabur bubuk di air ini,masyarakat dusun Auhun sudah kebal dengan keadaan air seperti ini setiap tahun air ini di komsumsi oleh masyarakat, bahkan ada masyarakat yang mengalami diare, batuk-batuk namun kami tetap bertahan dan masyarakat dusun Auhun sudah kebal terhadap banyak penyakit yang bersumber dari air ini, katanya.      
"Saya tidak tau bubuk itu apa tapi saya sering melihat petugas puskesmas datang menabur bubuk saya rasa air ini walau menurut kesehatan tidak baik untuk di komsumsi namun saya dan masyarakat saya sudah kebal dengan air ini walau berwarnanya seperti susu dan sering masyarakat dusun ini mengalami diare, batuk-batuk sampai saat ini kami tetap bertahan, jika tidak saya dan masyarakat warga dusun Auhun harus mencari kemana' ya terpaksa air ini walau warnanya sudah seperti susu tetap di pakai untuk masak dan minum sehari-hari, "tuturnya.  
Hal senada juga di alami oleh warga pendatang Nanta dan Ratna saat di hampiri awak media yang  sedang mengambil air tersebut untuk di komsumsi sangat menyesalkan tidak ada mata air yang di jangkau dan mau tak mau harus mengambil dari air tersebut untuk di pakai, walau setelah di komsumsi  langsung mengalami hal yang sama yang di alami oleh warga lainnya  keduanya menuturkan bahwa air yang ada di dusun Auhun menurut kesehatan sudah tidak layak dan pantas di komsumsi, karena setelah di komsumsi yang terjadi sakit perut dan diare, juga batuk-batuk dan hal ini di alami langsung oleh masyarakat, namun masyarakat yang berada di dusun ini masih tetap bertahan karena susah untuk mencari mata air yang dekat, yang diharapkan perlu ada antisipasi pihak pemerintah dalam mengatasi hal ini apakah pemerintah tega dan membiarkan masyarakat warga dusun Auhun terus mengkonsumsi air yang selayaknya tak pantas untuk di komsumsi, masyarakat yang berada didusun Auhun berharap agar pemerintah menaruh perhatian terhadap masyarakat. Sebab masyarakat  dusun Auhun tetap bertahan walau minum air keruh sudah banyak petugas kesehatan yang datang menabur bubuk kaporit tapi tetap saja tak melihat warna air tersebut dan membiarkan saja serta tetap menabur walau warna airnya sudah tak layak apakah layak menurut kesehatan, "kesal keduanya. (Mery B Laka)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger