Home » » Komisi 2 DPRD Belu Melakukan Study Banding ke Balai Insiminasi Buatan (BIB) Bandung

Komisi 2 DPRD Belu Melakukan Study Banding ke Balai Insiminasi Buatan (BIB) Bandung

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Selasa, 20 Oktober 2015 | 22.41

Komisi 2 DPRD Belu Melakukan Study Banding ke Balai Insiminasi Buatan (BIB) Bandung

Lembang - Rombongan anggota DPRD Belu komisi 2 mendatangi Balai Insiminasi Buatan (BIB) yang terletak di kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat , senin 19/10/15 di balai insiminasi buatan (BIB).
Dalam pertemuan tersebut Ketua komisi A Rudy Boi Bouk bersama anggota komisi 2 bertemu dengan PLH Subbag Tata Usaha krismono,SST dan menyampaikan soal kedatangan DPRD Belu terkait peningkatan produktifitas sapi lokal sebab sapi lokal belu yang belum mengalami peningkatan dan lebih mengutamakan teknis demi mengurangi kegagalan sapi lokal yang akan di IB, serta berharap agar ada kerja sama yang baik dengan balai dengan mengadakan bimtek yang akan di laksanakan langsung ke setiap daerah dengan mengikut sertakan kelompok masyarakat dan petugas penyuluh lapangan sehingga sapi lokal belu juga siap di IB agar tidak ter ulang hal kegagalan

Dan hal senada juga di sampaikan oleh anggota komisi 2, Paulus Besin Samara bahwa perlu ada tim melakukan pengkajian kesetiap kabupaten terlebi dahulu agar melihat lahan dan faktor pertumbuhan ternak di belu,dan kalau bisa pihak balai menurunkan tim,katanya.

Dan kepala seksi pembibitan Rafael Tuka, A. Md juga menyampaikan banyak kendala yang di temukan berupa peternak sapi lebih banyak menggembala sapi dan ternakanya masih di lepas, dan cairan No2 juga sudah habis di gunakan dan tidak bisa di pakai,katanya.

Hal tersebut di tanggapi oleh ketua balai Drh. Oloan parlindungan melalui PLH Subabag Tata Usaha, Krismono,SST menerima dan menanggapi bahwa secara teknis sebagai seorang petugas harus memiliki kemampuan dan harus ada pemberdayaan SDM bagi petuga peningkatan SDM sangatlah penting, metodenya sangat penting dimana dengan adanya contoh dari petugas itu sendiri agar masyarakat mengikuti contoh yang ada,katanya.
"sejak dahulu di resmikannya balai BI ini sejak 1976 lalu memang tidaklah gampang karena selalu mengalami kegagalan namun perlu di ketahui bahwa IB tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada contoh dari petugas yang pertama seorang petugas harus memiliki sapi terlebih dahulu,sehingga masyarakat meniru keberhasilan dari petugas tersebut jika petugas tidak mempunyai sapi maka apa yang akan di contoh oleh masyarakat, jadi hal yang terpenting adalah meningkatkan sumber daya manusianya dan pengembangan SDM bagi setiap peternak agar IB dapat berhasil jika tidak maka akan terus mengalami kegagalan,jelasnya.

Hal senanda mendapat tanggapan positif ketua Komisi 2 DPRD Belu Rudy Boi Bouk bahwa kita khusus disini dan BIB tertua di Indonesia dan yang kita butuhkan adalah teknis-teknis yang kita bawa adalah semua petugas harus di imbangi dengan SDM ketika datang dan lihat hal ini maka petugas dan kelompok ternak harus mengikuti bimtek dan akan ada rekomendasi dari dinas peternakan sehingga kelompok-kelompok tani dapat di fasilitasi, dan hal sederhana yang di sampaikan bahwa sebagai petugas harus menjadi contoh bagi masyarakat dan seorang petugas harus mempunyai sapi dan ini merupakan metode yang sangat sederhana,dengan mengubah mainset masyarakat sangat sederhana jika petugas memiliki sesuatu yang dilihat oleh masyarakat, katanya.
Rudy juga melanjutkan bahwa kedepan akan di perhatikan semua peralatan yang akan mendukung dengan berpacu pada APBD yang bergerak pada skala kecil, dengan melihat anggaran di daerah yang akan di anggarkan pada tahun mendatang, katanya (Merry)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger