Tim Anti Teror Polres Banyuwangi Tembak Mati Teroris
Tolak Serahkan KTP, Ancam Ledakkan Mapolres Pakai Bom
BANYUWANGI – AWDI Online.com Seorang teroris menyusup ke Mapolres Banyuwangi dengan menyamar sebagai pengunjung, Rabu (10/2/2016). Pria berbaju biru dengan tas ransel menggelantung di dada itu terpaksa ditembak mati aparat.
Penembakkan ini dilakukan karena sang pelaku teror menolak perintah petugas yang mengarahkan agar melapor ke penjagaan. Padahal aturan itu telah menjadi prosedur tetap yang dijalankan aparat agar setiap pengunjung yang memasuki Mapolres Banyuwangi menyerahkan identitas diri dan mengenakan ID pengunjung. Dia bahkan secara terang-terangan melontarkan kata-kata hendak meledakkan markas kepolisian milik masyakarat Banyuwangi.
“Saya tidak mau menyerahkan identitas diri. Saya kesini hendak meledakkan mapolres,” ancamnya.
Mendengar teror itu aparat penjagaan lantas membunyikan lonceng tanda bahaya. Kasatsabhara AKP Sudarmaji langsung memberikan kabar buruk itu kepada Kabagops Kompol Sujarwo melalui HT. Selanjutnya, Kompol Sujarwo memerintah anggota anti teror melakukan siaga.
“Perintahkan anggota anti teror agar melakukan pengamanan. Silahkan lakukan tembak di tempat jika membahayakan,” tegasnya.
Benar saja, perintah itu langsung diterapkan salah satu anggota yang telah membidik teroris. Satu tembakan pun meletus dan mampu melumpuhkan pelaku teror yang kala itu tengah membuka tas di sisi timur bangunan mapolres.
Begitu sasaran tersungkur, KBO Sabhara Ipda Dalyono yang saat itu bertugas sebagai penjinak bom mendekati tubuh teroris yang terkapar sambil merangkak. Perwira pertama asal Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran ini berhasil menjinakkan bom rakitan dan membawanya menjauh.
Berikutnya, tim identifikasi ganti turun ke TKP untuk menggelar olah kejadian perkara. Usai memeriksa pelaku teror yang tewas dan mengabadikannya dalam foto, tim identifikasi kemudian mengevakuasi jasad teroris itu ke RSUD Blambangan untuk diotopsi. Yang mengejutkan, saat hendak diangkat teroris ini bangun sendiri sambil cengar-cengir.
“Ini cuma latihan antisipasi terorisme dengan target mapolres. Latihan ini yang pertama, nanti akan digelar secara rutin seminggu dua kali. Tiap latihan akan beda karena menggunakan target yang lain,” terang Kabagops Kompol Sujarwo kepada awak media usai simulasi.
Perwira berdarah Jogjakarta ini menambahkan, kemahiran dalam mengatasi pelaku teror sangat dibutuhkan dalam menangkal serangan teror yang belakangan menjadikan anggota maupun markas polisi sebagai sasaran. Latihan ini digelar juga sebagai tindaklanjut insiden tragis yang terjadi di Pos Polisi Sarinah Jakarta beberapa waktu lalu. (HUMAS POLRES / Djoni)
Posting Komentar