awdionline.com | Tangerang, - Musyawarah
Daerah (MUSDA) Komite Nasional Pemuda Indonesia yang diselenggarakan di villa
Ciloto Permai Bogor, pada
jumat (20/09) dalam agenda musyawarah untuk membahas pergantian kepemimpinan
KNPI kota Tangerang, namun disinyalir musyawarah tersebut terkesan memihak ke
salah satu bakal calon yang akan maju dalam pemilihan.
Dalam
penyelenggaraan Musyawarah Daerah (MUSDA) dihadiri OKP/PK yang berhimpun di KNPI
Kota Tangerang, dalam Verifikasi peserta dan undangan akan menentukan tiga
bakal calon (BALON) ketua KNPI Kota Tangerang, Nawawi, Khotib dan Ibrohim
adalah orang yang terpilih balon ketua KNPI Kota Tangerang.
Dalam
proses penentuan calon ketua KNPI mendatang dalam musda yang diselenggarakan
belum lama ini terindikasi banyak kecurangan,karena diduga berpihak pada satu
kandidat. Letak kecurangan yang mengarah ke satu kandidat terlihat jelas dari
proses pemilihan yang berujung kericuhan dalam penyelenggaraan musda di bogor
baru-baru ini.
Ditemui
dikampusnya Ryan Erlangga selaku ketua GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia) Universitas Syekh Yusuf Tangerang mengatakan,”kalau saya pribadi
tidak setuju dengan hasil musda kemaren,karena terindikasi banyak kecurangan
dalam penentuan calon ketua baru untuk KNPI Kota Tangerang,disini ada tiga
bakal calon ketua yang akan maju,akan tetapi pihak panitia penyelenggara musda
terkesan berpihak kepada salah satu calon,nah!!! Apakah ini yang dinamakan
demokratis,pasalnya diadakanya musda adalah untuk musyawarah yang mencapai
kemufakatan,bukan untuk mencari kambing hitam ataupun menjagokan jagoanya
masing-masing,dan indikasinya ada kepentingan pribadi yang mengarah ke
kepentingan politik semata,” kata
Ryan.
Satu
kejanggalan terlihat jelas pada waktu Pramusda yang diselenggarakan dikantor
DPD KNPI Kota Tangerang,semua peserta hadir pada acara tersebut,akan tetapi
pada waktu musda berlangsung para peserta yang hadir di pramusda tidak
diikutsertakan tanpa alasan yang jelas,dari situ saja sudah banyak betul
kejanggalan-kejanggalan yang terjadi,” tambah Ryan.
Keterangan yang dihimpun dari berbagai narasumber
letak keterpihakan pada satu kandidat terdapat di SC (Setering Comite) selaku
panitia penyelenggara musda tersebut, yang seharusnya panitia bisa
berdiri independent justru terkesan memutuskan keputusan tanpa musyawarah lagi.
Infromasi yang diperoleh sebelum musda berlangsung Dicky selaku ketua SC dengan
sengaja melontarkan kata-kata yang kurang pantas,” tadi sengaja saya ayun (tunda), saya pengen lihat sejauh mana
orang-orang yang mendukung NAWAWI dan KHOTIB. Ternyata hanya tiga orang doang
yang bersikeras untuk melawan”. Hehehehe,”ungkap Dicky kepada salah satu
peserta musda tersebut. (FITRI)
Posting Komentar