Warga Digusur Protes Terkait Pembangunan Proyek Jembatan Dadap

awdionline.com | Jakarta -

Rencana pembangunan jembatan dadap di kelurahan dadap yang dilakukan oleh pemda kabupaten tangerang menyisakan kekecewaan dari sebagian warga yang akan digusur.

Pemda Kabupaten tangerang menhimbau untuk membongkar bangunan dan tempat usaha yang berada di pertigaan masuk jalan ceng in sebelah kiri sampai gerbang masuk pergudangan harapan dan jalan raya pasir putih sampai gerbang masuk pergudangan harapan.

Hal ini mengundang reaksi keras dari masyarakat sekitar khususnya warga yang akan kena gusur. 

Kamis 11 oktober lalu pihak kelurahan  mengundang warga untuk membahas masalah ini di aula kantor kelurahan dadap kabupaten tangerang. Dengan durasi yang singkat tersebut hadir  camat kosambi, Lurah dadap, Perwakilan Angkasa pura,dan Dan Ramil 03.

  “Program akan tetap dilaksanakan karena APBD 2012 sudah di anggarkan jadi tidak bisa dibatalkan. Tapi kami akan tetap menyampaikan semua aspirasi warga disini” Jelas Camat Kosambi pada kesempatan temu warga tersebut.

Beberapa aspirasi warga Rw 05/ 01 yang bisa jadi pertimbangan pemerintah daerah diantaranya adalah warga mgengijinkan pelebaran jalan dengan batas 13 m dari pinggir kali, menghimbau pemerintah untuk tidak terlalu mengintimidasi masyarakat dengan trik-trik melaksanakan program pemerintah dan jangan menyerahkan semua permasalahan ini ke pihak Angkasapura saja, rata-rata warga yang telah tinggal di pemukiman tersebut  mencapai  20 tahun dan tanah yang ditempati sekarang ini dulunya adalah rawa yang sangat dalam sehingga wargalah yang bersusah payah menimbum (menggarap) tanah yang ditempati sampai sekarang dan sudah lama dilirik oleh investor menurut salah satu warga dan kalau sudah menjelang sore sepanjang pinggir kali menjadi tempat parkir mobil penggankut besi yang besar dari pabrik dekat pemukiman warga dan sekarang menurut Angkasapura adalah milik angkasa pura sehingga tidak mudah menggunakan tanah untuk kepentingan lain dengan alasan kepentingan umum.

“ Pada dasarnya kami mendukung program pemerintah untuk membangun jembatan penghubung parung harapan, serta mendukung pelebaran jalan kiri dan kanan bantaran sungai masing-masing 13 meter dari pinggir kali. Tapi Seharusnya pemda tidak perlu menggusur kami, karena bangunan kami tidak bersentuhan dengan proyek utama tersebut yaitu pembangunan jembatan” ungkap salah seorang warga pemukim setempat.

Ia pun berharap Bupati tangerang mau membantu masyarakat kecil seperti dirinya, karena kebanyakan yang kena gusur adalah masyarakat kecil yang tak punya banyak uang untuk membeli rumah lagi,apalagi di jaman sekarang ini.semuanya mahal.

 "Di sini kami tinggal dan berusaha untuk kehidupan sehari-hari. Mudahan bupati bisa bijaksana dan mau membantu masyarakat" harap seorang warga yang enggan disebutkan namanya. (hery)