Dahlan Iskan mengaku kecelakaan mobil listrik Tucuxi
merupakan kesalahannya. Dalam melakukan uji kendaraan, Dahlan langsung
membawa Tucuxi melaju di medan yang cukup berat.
"Saya sengaja
mengambil rute yang sulit. Mungkin ini salah saya, mungkin seharusnya
ini dilakukan secara bertahap, tidak langsung ke medan yang berat," kata
Dahlan di MetroTV, Sabtu (5/1).
Menurutnya, mobil Ferrari merah
tersebut sangat baik untuk melaju di daerah tanjakan. Namun, belum mampu
menaklukkan medan yang curam.
Menurut Dahlan, saat dibawa
menuruni tanjakan, dirinya terlalu sering menginjak rem. Hal itu membuat
rem akhirnya blong. "Saya menggunakan rem berlebihan, ketika sampai di
turunan, rem tidak berfungsi," kata Dahlan.
Saat Ferrari listriknya melaju kencang di turunan tajam, Dahlan mengaku tidak panik. Padahal saat itu rem Tucuxi blong.
"Ketika
menurun tajam, ketika sampai tikungan, remnya tidak berfungsi mobil
menggelinding makin cepat, makin cepat. Kalau tidak segera dihentikan
akan mencelakakan orang, saya lihat di depan ada tebing maka saya
tabrakkan. Saya tabrakkan ke tebing gunung antara 60-80 km/jam. Saya
tidak panik, kalau panik mobil kian liar," paparnya.
Dahlan
mengatakan, dirinya sendiri yang mengemudikan mobil seharga Rp 3 miliar
tersebut. Ditemani oleh salah satu pakar motor listrik yang telah
berpengalaman. "Saya mengendarai sendiri. Saya dengan Riki yang ahli
motor listrik yang sudah lama di Jepang. Berdua saja," tutur Dahlan.
Sumber: Merdeka.com
Posting Komentar