Home » » KELANGKAAN GAS DI LANGSA DAN SOLAR DI ACEH TIMUR

KELANGKAAN GAS DI LANGSA DAN SOLAR DI ACEH TIMUR

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Rabu, 10 April 2013 | 11.31


Langsa-Aceh Timur | awdionline.com -

Setelah beberapa pekan harga bawang merah melonjak,  kini para ibu rumah tangga (IRT) dipusingkan dengan langkanya tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram ( 3Kg) di wilayah Pemko Langsa Aceh.  

Selain itu, biasanya tabung gas Elpiji ini masuk ke pangkalan/distributor seminggu tiga kali, namun sejak sebulan terakhir pihak distributor hanya menerima dua kali seminggu sehingga membuat pasokan gas Elpiji tidak cukup untuk di pasarkan ke konsumen dan juga agen-agen pengecer yang sudah menjadi langganan.  
Dari pantauan Wartawan di Pusat Pasar Kota Langsa pada sebulan terakhir keberadaan tabung gas Elpiji 3 kg selain langka kini harga melonjak naik ditingkat agen eceran yang biasanya dijual seharga Rp15.000, kini menjadi Rp 17.000,-Rp 20.000,.

Selain harga eceran mahal juga tidak tersedia stok gas 3 Kg membuat para IRT kewalahan untuk melakukan aktifitas sehari-harinya seperti memasak. Selain itu juga para pedagang yang sehari-hari menggunakan gas elpiji untuk berjualan juga mengeluh karena sejak dua minggu terakhir mereka terpaksa harus mengeluarkan biaya besar untuk membelinya di pelosok kampung yang masih ada persedian tabung gas isi 3 Kg tersebut.
  "Biasanya saya beli seharga Rp15.000, kini menjadi Rp20.000, dan itu pun susah sekali kita belinya,karena tidak ada gas Elpiji ditempat-tempat agen pengecer,"ungkapnya, seraya berharap agar pemerintah setempat, dapat segera mengatasi kelangkaan tabung gas Elpiji 3 kg ini.

 Hal senada juga dikatakan, salah seorang agen pengecer gas Elpiji, Abdullah Zakaria (56) warga Kampung Blang Pase Kota Langsa Aceh , akibat langkanya gas elpiji ini terpaksa harus membagi jatah kepada pelanggannya saja, dan itupun harga yang dijual hanya sebesar Rp17.000,- kami naikkan harga karena stok barang sangat langka sekali dan susah untuk di dapat  walaupun agen pengecer lain menjualnya sampai mencapai Rp20.000,-
"Pelanggan saya semuanya merupakan IRT, makanya saya menjualnya tidak mahal seperti agen pengecer lainnya.Bahkan, itu pun saya hanya mendapat untung hanya Rp1.000,- per tabung gas,"ujarnya.

SOLAR LANGKA DI ACEH TIMUR DI DUGA PERTAMINA SALAH PERHITUNGAN
Beda halnya dengan yang terjadi Kabupaten Aceh Timur bahan bakar minyak (BBM) jenis solar juga sudah sulit diperoleh alias langka disetiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Aceh Timur khusunya Peureulak sejak dua minggu terakhir .Namun, tidak diketahui percis kelangkaan minyak solar ini karena sudah dua minggu setiap SPBU tertulis "Solar Habis", akibat kelangkaan minyak solar membuat pemilik kenderaan motor jenis diesel kewalahan untuk mengisinya terutama bagi para angkutan umum.

Abu Daud warga nelayan Blang Bitra Pereulak Aceh Timur  mengatakan bahwa “ saya pelanggan setia BBM Solar di SPBU Blang Bitra bernomor 14244429  Jln. Medan-Banda Aceh Peureulak Kabupaten Aceh Timur merasa kecewa atas kelangkaan solar di sini karena saya melihat dengan mata kepala saya sendiri kalau solar itu adanya setiap  hari senin sekitar 5 jam sudah habis dan nanti ada lagi hari kamis itupun 5 jam setelah bus tangki  datang solar habis lagi sedang yang antri itu nelayan kampung yang sanggup beli 5 liter untuk sehari melaut mencari ikan dengan jaring kata Abu.
Ditambahkannya yang salah itu adalah para petinggi Pertamina yang tidak bisa melayani keperluan rakyatnya , seharusnya pertamina tahu daerah yang banyak nelayannya dan petani sehinngga mereka kirimkan solar ke SPBU ini lebih banyak lagi dari pada SPBU lainnya  dan janganlah di sama ratakan , padahal orang Pertamina sekolahnya semua Sarjana kalau kami Cuma tamat SMP bisa baca dan beritung saja itulah yang membuat kami kecewa dengan orang orang Pertamina yang sekolah tinggi tapi tidak faham melayani kami rakyatnya yang butuh solar setiap hari cetus Abu kesal.
Saat sejumlah wartawan meminta mengkonfirmasi Andriani Pemilik Usaha di SPBU Blang Bitra membenarkan kalau Solar di SPBU nya ada pada hari senin dan kamis saja itupun hanya bertahan dalam 5 jam setelah  kiriman Mobil Tangki Solar dan untuk  hari selasa dan hari lainnya di luar hari senin dan kamis memang tidak ada pengiriman mobil tangki solas bersubsidi katanya menjawab desakan para wartawan
“ Maaf saya tidak  bisa menjawab pertanyaan untuk lebih lanjut karena bukan wewenang saya menjawab ketersediaan Solar bersubsidi buat Nelayan dan Petani yang antri sampai 5 jam setiap hari senin dan hari kamis” kata Andriani Cholili, SE MSi  Anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Kabupaten Aceh Timur mengatakan pada wartwan saat di konfirmasi melalui via telepon genggam mengatakan  bahwa kelangkaan solar bersubsidi yang terjadi di Aceh Timur khususnya  merupakan kesalahan dari pihak PT. Pertamina yang salah mensurvey kebutuhan BBM Solar Bersubsidi di wilayah Blang Bitra Peureulak, seharusnya  SPBU Blang Bitra  lah yang lebih rutin setiap harinya di pasok BBM solar bersubsidi karena disana mayoritas kaum buruh tani dan nelayan sebagi mata pencaharian untuk kebutuhan sehari harinya kata Cholili
“Seharusnya PT. Pertamina memasok Solar ke spbu Blang Bitra yg mayoritas berpenduduk nelayan dan  petani sebanyak 18.000 liter perhari dan bukan seperti saat ini Pertamina pasok hanya pada hari senin 18.000 liter dan kamis 18.000 liter sedangkan hari lainnya tidak di pasok disana ini merupakan kesalahan Pertamina dalam pemetaan kebutuhan BBM solar bersubsidi kaya Cholili.  
( Kontributor Langsa-Aceh Timur : Eddy Khalil )
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger