Penyelesaian masalah yang difasilitasi pihak kelurahan dengan Sajim selaku mantan Ketua RW 10 yang juga pemilik tanah berakhir damai.
"Kantor RW ini tidak dirawat, wajar saja kalau saya selaku pemilik tanah dan bangunan ini menyegelnya. Listriknya saja tidak dibayar, menunggak selama enam tahun," ujar Sajim, Senin (22/04) siang.
Menurut mantan ketua RW 10 ini, dirinya tidak menampik jika warga turut serta dalam pembangunan kantor RW ini. Namun yang disesalinya kantor itu hanya menjadi tempat bermain catur saja, sedangkan setiap pelayanan terhadap masyarakat dilakukan di dalam rumah.
"Saya akan mengalihkan Kantor RW ini menjadi Kantor Koperasi untuk warga, buat pelayanan terhadap warga juga. Itu yang saya inginkan," katanya menjelaskan.
Meskipun perundingan berjalan alot dikarenakan Sajim bersikeras untuk tetap mengalihkan fungsi Kantor RW menjadi Kantor Koperasi, akhirnya Sajim mengijinkan Kantor RW berfungsi kembali dengan memberikan batas waktu yang telah dia tentukan.
"Jika Pak Sajim bersikeras tetap menyegel Kantor RW ini, kita akan mencari tempat yang baru. Tapi beliau telah memberikan kebijakan untuk tetap memakai kantor ini untuk beberapa bulan," ujar Lurah Kapuk Risan.
Lurah Kapuk mengharapkan permasalahn ini tidak berkepanjangan dan tidak sampai dibawa ketingkat kota, dirinya akan memanggil kedua belah pihak yang bertikai untuk menemukan kata sepakat.
"Saya tidak pernah memiliki fasilitas Kantor RW dan kalaupun saya tidak menjabat lagi, saya tidak akan tinggal disitu. Jika Pak Sajim memberikan kantor ini, kita akan merawatnya bersama-sama," ujar Ardali Ketua RW 10, sambil menerangkan bahwa dirinya tidak pernah bermaksud menguasai Kantor RW 10 tersebut. (Lupita/Jones)
Posting Komentar