Home » » TOLAK BENDERA BULAN BINTANG : WARGA LANGSA BERKONVOI BERBENDERA MERAH PUTIH

TOLAK BENDERA BULAN BINTANG : WARGA LANGSA BERKONVOI BERBENDERA MERAH PUTIH

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Sabtu, 06 April 2013 | 12.09


Langsa - Aceh, awdionline.com

Forum Masyarakat Langsa secara sukarela melakukan pawai bendera Merah Putih dengan berkonvoi mengelilingi kawasan kota menggunakan puluhan kendaraan sepeda motor berjumlah ratusan orang.
Rute konvoi kendaraan sambil membawa bendera Merah Putih yang di kibar-kibarkan sepanjang jalan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Polres Langsa. Konvoi itu dimulai dari titik konsentrasi di lapangan Merdeka Kota Langsa, selanjutnya menuju depan Mapolres Langsa dan memutar kembali menuju persimpangan Comodor kemudian kembali lagi dan menuju ke kantor DPRK Langsa dan berorasi mimbar bebas dengan damai dan tidak anarkis yg di pandu oleh koordinator lapangan Junaidi.

 
Tiba di kantor DPRK Langsa masa disambut oleh Wakil Ketua DPRK Langsa, Syahyuzar,AKA, Dihadapan anggota DPR , salah seorang orator NASRULLAH mahasiswa Universitas Samudera Langsa membacakan pernyataan sikap, pertama, aksi ini sebagai bentuk kesetiaan masyarakat Aceh khususnya Kota Langsa terhadap NKRI. Dan, konvoi bendera Merah Putih ini sengaja dilakukan sebagai bentuk loyalitas dan rasa Nasionalisme masyarakat Kota Langsa.
Lanjutnya, kami warga Kota Langsa mengaku cemas dengan situasi Aceh saat ini. Pasalnya, sejak pengesahan Qanun Bendera dan Lambang Aceh masyarakat takut konflik akan kembali terjadi di Tanah Rencong, karena Qanun tersebut tidak aspiratif sehingga terjadi perpecahan antara sesama warga aceh.

Karenanya, kami minta kepada Pemerintah Pusat untuk tetap merevisi Qanun Aceh No 3 tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh, guna demi menjaga agar perdamaian di Aceh tetap abadi karena Aceh meliputi banyak suku-suku bangsa. Kami sebangai masyarakat kecil ini sangat mengharap kepada Pemerintah Pusat agar cepat menanggapi persoalan pro kontra Qanun Bendera dan Lambang Aceh tersebut, sehingga masyarakat tidak resah dengan kondisi yang sedang terjadi di Aceh saat ini.
 
Lanjutnya, apa yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri yang mengevaluasi Qanun Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh sudah tepat. Pasalnya Qanun yang disahkan DPRA Aceh dan Pemerintah Aceh tersebut jelas melanggar sejumlah Peraturan Perundangan NKRI. Dan, bukan hanya itu saja Kementrian Dalam Negeri harus membatalkan Qanun tersebut yang jelas-jelas mengancam intregitas bangsa Indonesia.
Syahrul Mahasiswa STAIN Cot Kala Langsa juga berorasi “Kami Forum Masyarakat Kota Langsa mengecam para wakil rakyat di DPRA, dimana wakil rakyat yang diusung dari Partai Nasional tidak memiliki jiwa Nasionalisme. Karena, Mereka justru bersikap seperti penghianat bangsa yang telah mendukung pengesahan Bendera dan Lambang Aceh yang jelas-jelas mengadopsi lambang dan bendera separatis," teriaknya. 

Seharusnya, anggota DPRA baik dari Parnas maupun Parlok jika menginginkan perdamaian yang abadi di Aceh jangan berjiwa pengecut. Jangan hanya demi kepentingan pribadi dan takut kehilangan jabatan, mereka rela mengorbankan amanah rakyat yang sudah memilih mereka.
Karenanya, kami meminta agar semua anggota DPRA yang berasal dari Partai Nasional untuk dicopot karena sudah tidak memiliki jiwa Nasionalis. Anggota Parnas di DPRA pengecut, tidak bertanggung jawab terhadap konstituennya agar segera turun dan mengundurkan diri.
Kemudian, kami dari perwakilan dari seluruh masyarakat Aceh yang telah memilih anggota dewan yang terhormat dari Parnas, minta semuanya turun karena tidak bisa bekerja untuk negara dan bangsa, melanggar sumpah bahkan menjadi penghianat bangsa.
Selain itu, kami juga mengharapkan kepada masyarakat Aceh di daerah lain untuk melakukan aksi damai ini demi kepentingan Republik Indonesa dan masyarakat yang cinta damai.
 
Sementara itu, Syahyuzar, AKA, di hadapan ratusan masyarakat, menegaskan,hari ini msyarakat kita banyak yang hidup susah, karenanya Pemerintah Aceh seharusnya tidak memikirkan hal-hal yang kecil seperti ini, tapi harus memikirkan perut masyarakat kecil, dan pernyataan ini akan kita sampaikan ke DPR Aceh.
Pada kesempatan itu, koordinator lapangan, Junaidy, menyerahkan selembar Bendera Merah Putih kepada Syahyuzar,AKA. Dan, sekitar pukul 11.30 WIB aksi damai itu selesai, dan ratusan masyarakat kembali ke lapangan Merdeka dengan aman dan tertib. ( Kontributor Langsa-Aceh Timur : Eddy Khalil )
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger