Home » » Taufiq Kiemas wafat di Singapura

Taufiq Kiemas wafat di Singapura

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Minggu, 09 Juni 2013 | 06.37


Politisi PDI-Perjuangan dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Taufiq Kiemas, wafat di Singapura pada Sabtu 8 Juni setelah sempat dirawat di sana.

Taufiq dibawa menjalani pengobatan di Singapura setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono untuk meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur.

Peresmian itu dilakukan bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 dan selepas acara tersebut, suami mantan presiden Megawati Soekarnoputri ini dilaporkan menderita kelelahan.

Saat ini Megawati Soekarnoputri berserta anak-anak dan cucunya sudah berada di Singapura.

Rencananya jenazah akan dibawa ke Indonesia pada Minggu 9 Juni dan langsung dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Peran penting di PDI-P

    "Saya melihat Taufik lebih luwes dalam berkomunikasi politik dibandingkan Mega, dan kekakuan Megawati dalam berkomunikasi politik itu lah yang diisi oleh Taufik Kiemas." kesan Aribowo MA.

Walau baru belakangan muncul dipanggung politik resmi sebagai Ketua MPR pada tahun 2009 untuk periode hingga 2014 nanti, Taufiq Kiemas tampaknya sejak dulu berperan dalam mempengaruhi politik Indonesia lewat PDI-Perjuangan.

"Taufik mempunyai peran besar untuk memutuskan Megawati bersedia diminta Soerjadi di jaman Orde Baru. Waktu itu kabarnya anak-anak Bung Karno masih ragu-ragu untuk menerima tawaran Soerjadi agar sebagian dari mereka masuk keDPR melau Partai Demokrasi Perjuangan," tambah Aribowo MA, pengamat politik dari Universitas Airlangga, Surabaya.

"Keputusan itu memberikan konsekuensi yang panjang sampai saat ini."

Megawati Soekarnoputri kemudian berbeda pendapat dengan Ketua Umum PDI Soerjadi dan kemudian bersama pengikutnya membentuk PDI-Perjuangan. Pada masa itu, Taufiq juga berperan besar untuk membesarkan PDI-P.

"Taufik yang mendampingi dan kapan memutuskan, misalnya supaya tetap melawan Soerjadi menjelang Orde Baru jatuh dan juga memberikan masukan agar Megawati tetap konsisten dengan PDI-P ketika partai itu masih belum besar," tambah Aribowo.

Menurut Aribowo, salah satu kelebihan Taufiq adalah kemampuan komunikasinya yang mengisi kekakuan Megawati Soekarnoputri dalam melakukan komunikasi politik.

"Saya melihat Taufik lebih luwes dalam berkomunikasi politik dibandingkan Mega, dan kekakuan Megawa dalam berkomunikasi politik itu lah yang diisi oleh Taufik Kiemas."

Tahun 2009, Taufik Kiemas mendapat dukungan dari Partai Demokrat untuk menjabat Ketua MPR dan dukungan itu bisa dilihat sebagai peningkatan atas peran politiknya dalam politik nasional.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger