Home » » PRIA YANG CACAT SEJAK LAHIR MASIH TETAP BERSEMANGAT UNTUK BERKARYA

PRIA YANG CACAT SEJAK LAHIR MASIH TETAP BERSEMANGAT UNTUK BERKARYA

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Selasa, 16 Juli 2013 | 12.26

AWDI Online, Cilacap - Seorang pria dewasa yang sudah 28 tahun mengalami cacat, sejak di lahirkan, di desa Menganti Kec. Karang Pucung Cilacap tetap bersemangat walaupun harus berjalan merangkak.

Dayat (28 tahun), 3 bersaudara ini sudah mengalami kelumpuhan sejak lahir . Dukun beranak yang menanganinya pada waktu itu tidak bisa berbuat banyak karena minimnya pengalaman medis sang dukun beranak karena desanya yang terpencil membuat masyarakat desa tersebut enggan untuk memanggil bidan dari desa lain. Sehingga dari lahir hingga sekarang dayat mengalami cacat dan beberapa kelainan seperti mata buta sebelah, pita suara (kalau bicara agak berat suaranya) dan lumpuh akut seperti penyakit polio (kecil pada kedua kakinya).

Kini dayat tumbu dewasa walau tanpa pengalaman pendidikan, baik pendidikan sekolah dasar, maupun sekolah lanjutan, dayat tetap bersemangat. dengan semangatnya yang tinggi membuat dia bisa secara alami mengunakan pinsil dan krayon warna. Walaupun kualitas pinsil dan krayonnya tidak bermutu secara kwalitas dan harga, namun oret-oretan gambar yang dia buat tidak mengurangi hasil karyanya yang bisa di bilang “Bagus”. Saat awdi online mewawancarai dayat, dia hanya tersenyum dan terus menggambar, di temani adik-adik usia 5-10 tahun yang usianya jauh di bawah dayat dan sering kali datang kerumahnya maupun ke rumah tetangga yang dayat kunjungi untuk menggambar dan melukis “ala dayat”. Kebanyakan gambar yang dibuat dayat adalah kendaraan, bunga, wajah wanita cantik dan pemandangan.

Anak dari bapak Sumiarto dan Ibu Sutirah ini pernah mendapatkan kursi roda dari dari dinas kesehatan cilacap , namun sekarang dayat menolak pada saat hendak di angkat ke kursi roda tersebut. “Karena dayat tidak nyaman, dikarenakan kondisi jalan di desa menganti yang penuh dengan batu-batu gunung dan jalan yang tidak rata alias menanjak “ kata ibu sutirah yang setia menemani dan menggendong saat dayat jalan keluar rumah dan kerumah tetangga.

“ Saya kasihan kalau melihat kehidupan dan ekonominya kel.dayat karena pemerintah daerah tidak perduli kepada keadaan dan kehidupan di desa kami, seperti jalan yang berlobang dan rusak sudah lama namun belum diperbaiki mungkin karena tidak pernah di kunjungi para tamu dari pejabat daerah seperti gubernur, bupati, dan camat, paling kalau ada pilkada baru pada datang, pilkada selesai ya ngga datang lagi” kata Riyah tetangga dayat sambil memelas .

Ayah Dayat, bapak Sumiarto yang bekerja penderes kelapa / pengerajin gula merah dan ibunya hanya mengurusi rumah tangga membuat kehidupan ekonomi keluarganya yang pas-pasan. Sedangkan BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) pun keluarga dayat tidak menerimanya. Mohon perhatian pemerintah daerah dan pusat.

Reporter: Faisal 6444
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger