Home » » Mohon Rezeki dan Keselamatan, Nelayan Muncar Langsungkan Petik Laut

Mohon Rezeki dan Keselamatan, Nelayan Muncar Langsungkan Petik Laut

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Selasa, 19 November 2013 | 13.46

                           Foto: nelayan naik sampan membuang sesaji di tenhal laut muncar

Banyuwangi Awdionline.com –  Dalam Acara Ritual Petik Laut di pantai Muncar di hadiri Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi (Frompimda) Salah Satunya Wakil Bupati Banyuwangi Yusup Widiyatmoko dan Jajaranya dan Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf dan juga Muspika kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.”Di Samping itu Wakil Bupati dan Kapolres Banyuwangi AKBP menyantuni Anak Anak Yatim Piatu dan juga memberi santuanan puluhan nelayan.(tgl 19/11/2013)

Dalam Acara ritual petik laut di muncar Ribuan Masyarakat Nelayan di Muncar Untuk memohon berkah rezeki dan keselamatan, dan masyarakat nelayan Muncar melangsungkan ritual Petik Laut di Pantai Muncar, Menurut  ketua panitia penyelenggara, ritual Petik Laut juga dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur pada Tuhan yang maha esa,  atas rezeki yang telah didapat oleh para nelayan sepanjang satu tahun terakhir.  Ritual itu diikuti oleh ribuan nelayan yang mengiringi perahu githik yang berisi aneka sesaji untuk dilarung ke laut. Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.


                                   Foto: camat, AKBP Yusuf dan Wakil Bupati banyuwangi

Diceritakan Ridiyanto, ritual Petik Lut diawali dari pembuatan sesaji oleh sesepuh nelayan. Sesaji tersebut berisi berbagai jenis hasil bumi yang ditata dengan indah dalam perahu kecil yang disebut githik. Pada malam hari sebelum pelaksanaan Petik Laut, di tempat perahu  sesaji dipersiapkan dilakukan tirakatan. Di beberapa surau atau rumah juga diadakan pengajian atau semaan.

Menjelang siang, sesaji diarak menuju pantai. Ribuan warga berdiri di sepanjang jalan mengamati perjalanan sesaji ( ider bumi ). Begitu lewat, warga berhamburan mengikuti di belakang menuju pantai. Arak-arakan berakhir di tempat pelelangan ikan ( TPI ) Muncar, yang dihadiri jajaran Forum Pimpinan Daerah Banyuwangi dan pejabat setempat.

Sesaji yang tiba tersebut disambut oleh enam penari Gandrung. Setelah dibacakan doa oleh sesepuh nelayan sesaji kemudian diarak menuju perahu. Warga berebut untuk bisa naik perahu pengangkut sesaji. Namun, petugas membatasi penumpang yang ikut ke tengah. Sebelum diberangkatkan, Wakil Bupati Banyuwangi Yusup Widiyatmoko  diwajibkan memasang pancing emas di lidah kepala kambing. Hal itu karena Wakil Bupati Yusup sebagai kepala daerah dianggap mewakili rakyatnya untuk memasangkan simbol permohonan berupa pancing emas agar nelayan diberi hasil ikan melimpah.

Setelah sampai di tengah laut, dipimpin sesepuh nelayan, sesaji pelan-pelan diturunkan dari perahu. Teriakan syukur menggema begitu sesaji jatuh dan tenggelam ditelan ombak. Begitu sesaji tenggelam, para nelayan berebut menceburkan diri ke laut. Mereka berebut mendapatkan sesaji. Selain itu, nelayan juga menyiramkan air yang dilewati sesaji ke seluruh badan perahu. "Kami percaya air ini menjadi pembersih malapetaka dan diberkati ketika melaut nanti," kata Mat Roji, sesepuh nelayan Muncar. Sesudah itu mereka kembali ke darat.

Sebelumnya, saat upacara pembukaan acara Petik laut Muncar,  Wakil Bupati Banyuwnagi Yusup Widiyatmoko sempat berpesan kepada para nelayan agar tidak lupa menyisihkan sebagian rezeki yang didapat untuk menyantuni anak yatim dan fakir miskin yang ada di lingkungan sekitar mereka. (din/heru Awdi)

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger