Home » » Mahasiswa Nekan! Kejaksaan Banyuwangi Usut Laporan Dugaan Korupsi

Mahasiswa Nekan! Kejaksaan Banyuwangi Usut Laporan Dugaan Korupsi

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Selasa, 10 Desember 2013 | 14.16

Foto: Mahasiswa GMNI dan PMII saat menggelar aksi di gedung DPRD Banyuwangi dalam peringatan 
Hari Anti Korupsi se Dunia yang diperingati setiap 9 Desember, Senin (9/12/2013).

Banyuwangi Awdionline  - Ratusan Mahasiswa dan Lemabaga Swadaya Masyarakat (LSM) Menekan agar Kasus Dugaan kurupsi yang sudah di laporkan d Kejaksaan Negeri Banyuwangi, secepatnya di ungkap agar masyarakat Banyuwangi, biar ahu siapa saja yang telah menghabisan uang rakyat itu atau uang Negara.

Dengan Kasus ini, Kejaksaan Negeri Banyuwangi tengah menyelidiki laporan dugaan korupsi biaya nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Glenmore.
Hasil pemeriksaan awal tiga orang saksi menyebutkan ada biaya siluman antara Rp300.000 hingga Rp5 juta untuk mendapatkan surat nikah dari KUA.

"Ada tiga orang yang sudah kami periksa, semuanya korban yang mengaku ditarik Rp300.000 padahal biaya resmi nikah hanya Rp30.000," terang Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Banyuwangi Paulus Agung, Senin (9/12/2013).
Agung menambahkan, laporan kasus ini diterima oleh kejaksaan sekitar bulan September 2013. Dari pemeriksaan awal, ada dugaan praktik uang siluman ini sudah berlangsung selama dua tahun, dengan jumlah kasus sekitar 300 lebih.

"Untuk mempelai lokal atau warga negara Indonesia ditarik Rp300.000 sedangkan untuk warga negara asing ditarik sampai Rp5juta. Ada dua orang WNA yang menjadi korban.
Kejaksaan belum memastikan kapan akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap pegawai KUA Glenmore karena masih akan mempelajari hasil pemeriksaan tiga korban.
Selain menyelidiki dugaan korupsi KUA Glenmore, Kejaksaan juga tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi pengadaan tanah dan pembangunan RSUD Genteng dan  Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi).

Untuk kasus korupsi Poliwangi saat ini sudah delapan orang yang sudah menjalani pemeriksaan.
"Kami masih inventarisir hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, karena ini merupakan kasus lama. Dan kemungkinan akan ada lagi yang diperiksa," lanjut Agung.
Demo Hari Antikorupsi, Sementara itu, peringatan hari Anti Korupsi tanggal 9 Desember 2913 di Banyuwangi diwarnai dua aksi demonstrasi.

Demonstrasi dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Banyuwangi dan oleh aliansi forum Cipayung yang terdiri dari mahasiswa GMNI dan PMII.

Masyarakat Anti Korupsi Banyuwangi mengelar demonstrasi di DPRD, Kantor Pemkab Banyuwangi, pengadilan, kejaksaan dan lembaga pemasyarakatan. Selain mengelar orasi, mereka juga menyampaikan petisi ajakan tidak melakukan korupsi yang ditandatangi 15 LSM di Banyuwangi.
Sedangkan kelompok mahasiswa mengelar aksi di halaman dalam gedung DPRD dan di depan pintu gerbang Pemkab Banyuwangi. Mereka membagi-bagikan uang mainan sebagai wujud uang rakyat yang dihambur-hamburkan oleh pejabat korup.

Sofari, korlap aksi Forum Cipayung mengatakan penuntasan kasus korupsi di Banyuwangi harus dilakukan tanpa pandang bulu seperti kasus Poliwangi. "Selain itu, kami menuntut dan menekankan pentingnya penggunaan keuangan APBD yang bersih, jangan sampai ada penyelewangan," ucapnya (Din /Agus Awdi)

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger