KEJARI SIDOARJO JAWA TIMUR MULAI USUT GEMPOL SARI GATE
Team Investigasi AWDI terus melakukan penelusuran dan mencari bukti DUGAAN TINDAK KRIMINAL terkait MONEY LOUNDRY yang dilakukan oleh ABDUL HARIS Kades Gempolsari, Kec. Tanggulangin, Kab. Sidoarjo Jawa Timur, yang berakibat HILANGNYA UANG KAS DESA dan KERUGIAN UANG NEGARA MILYARAN RUPIAH. KASUS ini lebih dikenal dengan " GEMPOL SARI GATE "
Ds. Gempolsari tidak seluruhnya masuk DAT (Daerah Area Terdampak) Luapan Lumpur Lapindo, tidak seperti tetangga desa yang lain, hanya sebagian saja wilayahnya yang masuk daftar DAT dan mendapat Ganti Rugi. Namun, TRACK RECORD dalam melakukan TINDAK KRIMINAL me-MANIPULASI DATA terutama Data yang menyangkut ASSET DESA, meskipun masih dalam DUGAAN, ABDUL HARIS dan Kelompoknya, terbilang sangat berani dan Nekad bahkan telah melecehkan semua pihak dengan merobohkan pilar HUKUM perTANAHAN. Jika DUGAAN ini benar dan terbukti, ABDUL HARIS, salah satu Kades yang menempati RATTING ter-Atas dalam melakukan TINDAK KEJAHATAN se Kecamatan Tanggulangin, Kab Sidoarjo Jawa Timur.
Berkedok MENYELAMATKAN ASSET DESA hanya untuk mengelabuhi Semua Pihak yang terkait dalam PROSES VALIDASI maupun VERIFIKASI Data Korban Lumpur Lapindo untuk di ajukan ke BPLS guna Pembayaran Jual Beli ataupun Kompensasi Ganti Rugi dari UANG APBN. NOTARIS, BPN, KEPOLISIAN, KEJAKSAAN, PEMKAB Sidoarjo dan BPLS maupun Instansi terkait lainnya telah di BODOHI oleh ulah ABDUL HARIS dan, yang paling SADIS adalah men-DZOLIMI WARGA Gempol Sari Sendiri. Namun Naas dan Fatal bagi ABDUL HARIS Kades Gempol Sari yang dikenal sosok yang SOMBONG dan AROGAN, tidak menyadari bahwa Ratusan Insan Pers telah membidiknya. Dalam melakukan DUGAAN AKSI KRIMINAL nya, ABDUL HARIS di bantu oleh Ir. ACHMAD LUKMAN (Mantan Kedes Gempol Sari), ABDUL KARIM (Mantan BPD Gempol Sari), MARSALI dan KUSAINI. Dua Nama terakir ini yang, Namanya dipakai untuk PALSUKAN DUA DATA TKD yaitu Tanah Sawah dan Tanah yang di atasnya berdiri sebuah Bangunan Sekolah MADRSAH. MARSALI dan KUSAINI hanya sebagai BONEKA untuk dijadikan Tumbal oleh TRIO HULK (Haris, Lukman, Karim) dalam melakukan Aksinya.
Pengaduan Resmi oleh Warga Ds. Gempolsari yang di tujukan kepada BUPATI Sidoarjo, KEJARI Sidoarjo, BPLS dan BPN Sidoarjo tertanggal 1 April 2014, hingga Berita ini diturunkan hanya KEJARI Sidoarjo yang Tanggap dan Merespon. " KEMANA dan ADA APA dengan INSTANSI YANG LAIN ??? ". Tanggal 15 April 2014 Langkah awal TEAM INVESTIGASI KEJARI Sidoarjo Turun Ke TKP, tempat dimana Objek yang bermasalah dan sekaligus melakukan Investigasi untuk mengumpulkan informasi dari beberapa Warga di sekitar TKP. Dalam waktu yang sama, TEAM INVESTIGASI KEJARI Sidoarjo mendatangi Rumah MARSALI., orang yang mengatas Namakan TKD tersebut. Namun MARSALI tidak ada di tempat, hanya ditemui oleh salah seorang Anaknya. Keesokan harinya, Tanggal 16 April 2014, MARSALI datang ke KEJARI atas Inisiatif dan Kesadarannya sendiri untuk menceritakan tentang apa yang sedang terjadi, dg apa adanya. Dalam waktu yang berbeda,TEAM INVESTIGASI KEJARI Sidoarjo juga mendatangi Rumah Ir. Achmad Lukman(Mantan KADES Gempol Sari) yang kebetulan Rumahnya tidak jauh dari Rumah MARSALI. Keterangan Lukman di depan TEAM KEJARI, Lempar Batu Sembunyi Tangan, melemparkan semua persoalan kepada ABDUL KARIM. "Tidak jadi apa, Dia (Lukman) pura pura tidak mengerti apa apa " Ucap salah seorang Team Kejari, saat di Konfirmasi Team Investigasi Media ini. Tanggal 22 April 2014, giliran ACHMAD DUHA. S.Pd di Panggil oleh KEJARI Sidoarjo. Tokoh Agama yang biasa dipanggil UZTAD dan merangkap sebagai KETUA TA'MIR Masjid, pun tidak lepas dari Bidikan TEAM INVESTIGASI KEJARI Sidoarjo. Masih ada lagi deretan Daftar Nama Warga yang akan di panggil pihak KEJARI Sidoarjo untuk dimintai Keterangan terkait GEMPOL SARI GATE. Ini BUKTI bahwa KEJARI Sidoarjo tidak main main atas pengaduan Warga Gempol Sari terkait DUGAAN PENYELEWENGAN, PEMALSUAN dan MANIPULASI beberapa data ASSET MILIK DESA yang dilakukan ABDUL HARIS Kepala Desa Gempol Sari bersama Kroninya. Sebagai Kontrol Sosial masyarakat, Team Investigasi Media ini bersama Jurnalis lainnya, akan terus Mengawal Kasus ini hingga ditemukan Titik kebenaran. ( Team Investigasi )
Posting Komentar