Lahan PT Andira Agro Bermasalah
* Caplok Lahan Milik Warga 150 Ha
* Warga Tutup Aktifitas di Lahan Pabrik
Banyuasin, SumSel, Awdionline.com
Perusahaan perkebunan PT Andira Agro yang beroperasi di desa Karang Ayar kabupaten Banyuasin, Senin 14 april 2014 tidak dapat melakukan aktifitas seharian. Penyebabnya lahan seluas 150 Ha yang dimiliki oleh PT Andira Agro di klaim dan di pasang tanda oleh warga desa karang anyar kab banyuasin sumatera selatan. Berdasarkan pantauan awdionline, warga yang berjumlah sekitar 50 KK ini menutup akses dan aktifitas pabrik yang berada di lahan tersebut, sebelum adanya penyelesaian dari pihak PT Andira Agro.
Menurut Tam, yang mewakili warga yang lahannya di caplok mengatakan, sebenarnya aksi yang dilakukan warga karang anyar ini merupakan bentuk kekesalan warga selama ini yang hanya di bwri janji-janji, sejak dikuasainya lahan oleh pabrik dari tahun 2000an, bahkan mediasi antara qarga dengan pihak pabrik sudah lima kali dilakukan, tetapi samapi sekarang belum menemui jalan keluar.
"kami minta hak kami, kami minta pihak pabrik segera memberikan solusi yang terbaik, jangan hanya kami di beri janji tapi tidak ada realisasinya, " ujar Tam, yang meminta pihak pabrik untuk tidak menganggab enteng masalah mereka.
Sementara itu dari pihak PT Andira Agro saat akan di konfirmasi tidak berada di lokasi, awdionline hanya mendapatkan informasi dari warga no kontak Mr Ham yang menurut warga merupakan direktur dari PT Andira Agro, ketika di hubungi no telepon Mr Ham sedang tidak dapat dapat dihubungi, akhirnya awdionline mengkonfirmasi melalui sms, tetapi tidak jg mendapat jawaban. Selanjutnya awdionline menghubungi Pak Endy yang menurut warga GM dari PT Andira Agro, lagi lagi sms tidak mendapat jawaban.
Sedangkan kepala desa karang anyar saat ditemui membenarkan aksi warganya yang menuntut lahan mereka ke pihak pabrik sawit PT Andira Agro.
" Sebenarnya media antara warga dan pihak pabrik sudah lima kali dilakukan, tetapi terakhir, saya diminta untuk mengajukan surat yang audah disepakati antara warga dan pihak pabrik, tetapi sufah duapuluh hari lenih masih juga tidak afda tanggapa, makanya warga kesal, saya selaku krpala desa tidak bisa berbuat banyahanya sebagai media, sekarang saya serahkan ke warga semuanya" ujar nasrul yang menyesalkan lambatnya pihak pabrik menangani masalah warga. (wan)
Posting Komentar