Belajar Buta Aksara di Tegaldlimo Sudah Tuntas
Camat Tegaldlimo |
Seperti di daerah lainnya, pembelajaran melek aksara di Kecamatan Tegaldlimo, mulai dilaksanakan pada bulan Maret 2014 yang dilaksanakan di gedung Sekolahan SD, ada di Kantor Balai Dusun, 9 desa di Kecamatan Tegaldlimo. Pelaksanaan program ini dipantau oleh Camat, Kepala UPTD, Kepala desa, kadus, RT, tutor, dan guru SD Negeri dan dibantu koordinator tutor yang ada di wilayah desa masing-masing.
Ketika di Konfirmasi Lewat Via Ponsel Pendidikan Luar Sekolah (PLS) UPTD Tegaldlimo, Saian menuturkan bahwa masyarakat yang ikut pembelajaran Melek Aksara, ikut Program Gempita Perpus, yang tahu persis Data warga Belajar adalah Camat Tegaldlimo. Saya tidak tahu mas.”paparnya Saian.
Saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (8/5), Camat Tegaldlimo Ahmad Laini Kepada Wartawan mengatakan, jumlah data BPS warga buta aksara di 9 Desa Kecamatan Tegaldlimo sebanyak 1.192 Orang. Dari jumlah itu ternyata sudah ada yang bisa membaca, Menulis, menghitung dan ada yang sudah meninggal dan pindah rumah.“Dari hasil verivikasi ulang terhadap warga buta aksara masih saat ini tinggal 880 orang yang mengikuti program Gempita Perpus di wilayah kecamatan Tegaldlimo,” jelas Camat.
Camat Ahmad Laini menambahkan bahwa program kegiatan pemberantasan buta aksara ini adalah perintah Bupati Banyuwangi yang dituangkan dalam Perbup No 4 tahun 2014 tentang Program Gerakan Pemberantasan Tributa dan Penangangan Murid Putus Sekolah (Gempita Perpus).
Tujuannya kedepan, agar seluruh masyarakat di Kecamatan Tegaldlimo bebas dari buta aksara alias melek aksara dan anak usia sekolah agar bisa sekolah.
Dengan adanya perhatian dan keperdulian dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi diharapkan, ke depan masyarakat Tegaldlimo bisa meningkatkan index pembangunan manusia (IPM). Untuk Gerakan Sedekah Ilmu ini, “Kepala UPTD dan kepala Desa telah membantu buku dan ATK untuk belajar masyarakat buta aksara yang ada di kecamatan Tegaldlimo,”jelasnya.
“Saya selaku Camat Tegaldlimo selalu melakukan monitoring pemberantasan buta aksara yang ada di 9 Desa di Kecamatan Tegaldlimo tersebut yang ikut pembelajaran dilakukan setiap malam. Dengan kerja keras para tutor dari dewan guru SD, dan lainya mengajar warga agar program ini tepat waktu. Selama dua bulan program ini Sudah Tunats, tinggal Poto-poto, yang nanti warga yang ikut belajar dapat Sukma. Tidak ada lagi masyarakat yang buta aksara yang ada di kecamatan Tegaldlimo,” Kata Camat. (mbah din)
Posting Komentar