Lajur Tol Ditambah, PT. MMS Rampung Dukung Sektor Perekonomian dan Pariwisata Banten
Presiden Direktur MMS Wiwiek D Santoso, saat ditemui di acara Media Gathering, di Komplek Gerbang Tol Cikupa, Selasa (10/6), mengungkapkan bahwa dengan selesainya penambahan jalur pada ruas Cikupa-Balaraja Barat menjadi tiga (3) jalur, maka dengan kapasitas jalan yang lebih besar/lebar, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pengguna jalan, serta dapat memberikan dukungan positif bagi sektor perekonomian dan pariwisata di Provinsi Banten, khususnya Tangerang.
Dijelaskan Presdir MMS, pengerjaan penambahan lajur di ruas Cikupa-Balaraja Barat dimulai pada bulan April 2013, melalui konsorsium mitra kerja MMS, yakni PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, serta PT Mitrapacific Consulindo International Tbk, dan PT Adhy Dutaprima sebagai Konsultan Pengawas Teknik.
Proyek ini dibagi menjadi tiga paket pengerjaan, diantaranya : Paket 1 pada KM 31+550 s/d KM 34+500 arah Merak & KM 32+000 s/d KM 34+500 arah Jakarta. Paket II pada KM 34+500 s/d KM 36+300 arah Merak dan arah Jakarta. Paket III pada KM 36+300 s/d KM 38+750 arah Merak dan arah Jakarta, pada Tol Tangerang-Merak. Selain Presdir PT MMS Wiwiek D Santoso, hadir dalam acara tersebut Bupati Kabupaten Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Direktur Teknik dan Operasi PT MMS Sunarto Sastrowiyoto, dan Kapolres Tigaraksi Kombes Irving Jaya, sebagai narasumber.
Direktur Teknik dan Operasi PT MMS Sunarto Sastrowiyoto memaparkan, pekerjaan pelebaran jalan dan jembatan di ruas Cikupa-Balaraja Barat menggunakan pembetonan dengan metode 'Concrete Reinforced Continuous Pavement (CRCP)' atau metode perkerasan yang terdapat 'Slab' besi yang berkesiambungan.
"Metode CRCP ini kami gunakan karena dinilai sangat efektif untuk menahan beban kendaraan, dan umur jalan akan bertahan lebih lama," ungkap Sunarto.
Ditambahkan Sunarto, agar keamanan berkendara terjaga, konstruksi tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karenanya menurut Sang Ahli Sunarto, pekerjaan itu memerlukan ketelitian dan perhitungan yang akurat, agar Tulangan Perkerasan (Kerangka Beton) dapat dirajut kokoh.
Wiwiek mengakui, dalam proses penambahan lajur tersebut menyebabkan laju kendaraan pengguna jalan Tol sedikit terhambat. "Kemacetan terjadi karena adanya penyempitan jalan pada saat aktivitas pekerjaan tersebut. Sebagai antisipasi dan solusi, MMS memberikan rambu-rambu jalan agar pengguna jalan tetap berhati-hati dalam mengemudikan kendaraannya. MMS juga memberlakukan sistem buka tutup pada jalur yang selesai dibeton, agar kemacetan dapat terurai " jelasnya.
Ditambahkan Wiwiek, adanya penambahan jalur tersebut membuktikan komitmen MMS untuk selalu memberikan pelayanan yang optimal bagi pengguna jalan Tol Tangerang-Merak.
"Kami sadar akan pentingnya akses jalan Tol Tangerang-Merak dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian serta pariwisata Banten. Ini menjadikan MMS untuk selalu berupaya meningkatkan pelayanan bagi para pengguna jalan," pungkas Presdir PT MMS.
Wiwiek meyakini bahwa apa yang diupayakan MMS tersebut dapat mendukung pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan investasi di bidang industri dan peningkatan devisa dari sektor pariwisata, disamping memberikan kelancaran arus lalu-lintas, rasa nyaman dan aman bagi pengguna jalan Tol Tangerang-Merak.
(Die & Red)
Posting Komentar