PANGDAM JAYA PIMPIN GELAR PASUKAN
PAM PILPRES 2014
Apel Gelar Pasukan yang diikuti oleh 1.395 perwakilan Prajurit dari Satpur, Satbanpur dan Aparat Komando Kewilayahan, bertujuan untuk menegaskan komitmen tugas dan kesiapsiagaan prajurit dan satuan jajaran Kodam Jaya dalam mengamankan wilayah ibukota dan penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang digelar pada tanggal 9 Juli nanti.
Demikian yang ditegaskan oleh Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI Mulyono dalam rangka Apel Gelar Pasukan Kesiapan Pengamanan Ibukota dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2014 di kawasan parkir barat JI EXPO Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis (05/06).
“Posisi TNI dalam hal ini tidak terkecuali Kodam Jaya menyikapi Pilpres mendatang, sudah jelas sesuai undang-undang tetap memegang teguh komitmen netralitas. Masa kampanye menjelang pemilihan Presiden/Wakil Presiden tahun 2014 secara langsung, membutuhkan konsentrasi yang tinggi setiap prajurit terkait tugas pengamanan di lapangan,” tegas Mayjen TNI Mulyono.
Kodam Jaya juga membantu KPU dalam memperlancar distribusi logistik Pemilu apabila diminta sesuai prosedur bantuan yang telah ditetapkan, hingga nanti hasil akhir Pilpres, Kodam Jaya selalu siap mengawal dan menjaga Pilpres 2014. Peran Kodam Jaya meliputi pemberian tugas bantuan pengamanan kepada kepolisian dengan menurunkan pasukan yang bersifat penebalan.
Pangdam Jaya menekankan kepada para Prajurit dan unsur pimpinan satuan, agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan yang tinggi guna setiap saat dapat mengantisipasi segala kemungkinan dan perkembangan situasi yang terjadi di wilayah serta agar menjalin hubungan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan aparat-aparat terkait, sehingga menjamin penyelenggaraan Pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2014 dapat berjalan dengan kondusif dan demokratis.
Mayjen TNI Mulyono menegaskan, “Hindari sikap keragu-raguan dan bertindaklah secara profesional, dalam mengantisipasi setiap kecenderungan perkembangan situasi yang berpotensi menganggu stabilitas keamanan dan merusak jalannya proses demokrasi. Pedomani semua ketentuan tentang kebijakan format pengerahan kekuatan dalam tugas serta patuhi prinsip penugasan bersifat penebalan, tidak ada pembagian sektor dan tidak kontak langsung serta prosedur tetap yang telah digariskan oleh pimpinan dalam melaksanakan tugas pengamanan. Jaga soliditas dan jangan mudah terpengaruh oleh upaya provokasi kelompok tertentu yang menyeret prajurit dan institusi TNI ke dalam kepentingan politik praktis.”
Pangdam Jaya mengingatkan kepada seluruh Prajurit Kodam Jaya yang terlibat, diharapkan semakin memperkuat kemampuan antisipatif prajurit dan satuan jajaran Kodam Jaya terhadap berbagai potensi konflik baik vertikal maupun horizontal yang mungkin timbul.
Dalam Apel Gelar Pasukan Kesiapan Pengamanan Ibukota dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2014 diikuti oleh: 2 SSK Pasukan Brigif-1 PIK/JS, 1 SSK Menarhanud-1/F, 1 SSK Babinsa jajaran Kodam Jaya, 2 SST Polisi Militer, 50 unit Babinsa menggunakan Sepeda Motor, 40 Pasukan Bermotor dari Pleton Intai Brigif-1 PIK/JS, 6 unit Pasukan Polisi Militer Bermotor, 4 unit mobil Polisi Militer, 10 Panser Anoa dari jajaran Brigif-1 PIK/JS, 2 unit Ambulance dan para Medis dari Kesdam Jaya, 20 personil dan 1 unit Jihandak dari Denzipur-3.
Sedangkan untuk Pengamanan Ibukota dalam rangkaian kegiatan Pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2014 Kodam Jaya menyiagakan 70 SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau sekitar 7.200 prajurit Kodam Jaya yang terdiri dari anggota Satuan Tempur (Satpur), Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur) dan Aparat Komando Kewilayahan jajaran Kodam Jaya demi mendukung suksesnya Pemilihan Capres dan Cawapres tahun 2014. (Agung 6444)
Posting Komentar