PERS DAN POLRI SEBAGAI MITRA DALAM MENCIPTAKAN IKLIM MASYARAKAT MADANI
Oleh :Ketua DPC AWDI Banyuwangi, H. Aryanto
Media massa menempati posisi penting, dalam kehidupan masyarakat. Karena media adalah sumber informasi utama, sehingga berita-berita yang ada pada media itu dapat mempengaruhi keadaan masyarakat. Oleh sebab itu, peranan Pers dalam menciptakan iklim yang kondusif juga menuju masyarakat madani. Sedangkan peranan Polri juga menciptakan sosial kemasyarakatan dan penyelenggaraan pemerintah, intinya adalah berkomunikasi.
Dengan makin besar dan kompleknya masyarakat modern, maka arena untuk komunikasi dan perdebatan umum akan didominasi oleh media cetak, media elektronikserta internet, dimana keseluruhannya dioperasikan oleh lembaga Pers. Pers secara dominan akan mempengaruhi jalannya pemerintahan. Bahkan hampir seluruh segi kehidupan masyarakat. Sebab untuk mengambil suatu keputusan yang arif, berkaitan dengan suatu kebijakan kepentingan publik. Maka sipembuat kebijakan itu sendiri memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Keputusan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, berkaitan dengan masyarakat, hal itupun harus disosialisasikan oleh pemerintahan kepada masyarakat melalui media cetak, elektronik dan sebagainya.
Fungsi lain dari pers, juga merupakan lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik, sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan control sosial serta berkewajiban, untuk memberitakan peristiwa dan opini. Tetapi dalam setiap pemberitaannya tetap menghormati norma-norma agama serta rasa kesusilaan masyarakat dan azas praduga tidak bersalah. Disamping itu, peranan Pers juga memiliki posisi strategis dalam mengangkat citra polri, dengan membangun opini yang didasari pada Sense of Belonging yang melahirkan sikap konstruktif, karena pengertian dan kepercayaan masyarakat sangat diperlukan serta merupakan modal dasar yang sangat berharga, dalam mengembangkan Polri yang modern dan professional. Polri sebagai pengawal supremasi hukum yang dapat diibaratkan, sebagai urat nadi. Sedangkan Pers, merupakan darah dari suatu masyarakat demokrasi. Jadi, hubungan Pers dan Polri sebagai darah dan urat nadi yang mengatur metabolism tubuh masyarakat demokrasi. Proses-proses politik, ekonomi, kebudayaan dan aspek kehidupan lainnya memerlukan mekanisme proses sosial sedemikian rupa. Sehingga masing-masing proses tersebut, tidak saling mempengaruhi secara negatif. Tetapi dengan hukum, mekanisme proses sosial dari semua aspek kehidupan masyarakat tersebut, dapatsecarasinergis dab saling tergantung menghasilkan energy yang memungkinkan masyarakat tumbuh dan berkembang secara sehat dan produktif. Secara ideal, fungsi kepolisian sebagai salah satu fungsi penegakan melalui urat nadi yang merupakan jalur lalulintas proses sosial tersebut. Maka dengan demikian, seluruh proses dapat berjalan sesuai aturan yang telah disepakati bersama. Paradigma baru Polri, bahwa jati diri Polri yang senantiasa berdasar pada tugas, fungsi dan peranan yang mencerminkan nilai-nilai sejarah, hukum, budaya, sosiologis dan falsafah hidup yang dimilikinya, berorientasi pada supremasi hukum, moral dan etika serta kepentingan sosial masyarakat dan menjunjung tinggi HAM juga demokrasi dan keadilan profesionalisme Polri dengan pemaknaan posisi dan kedudukan Polri secara organisatoris, sebagai suatu lembaga yang berdiri sendiri dan memiliki otonomi dalam anggaran dan keterlaksanaan manajemen pelaksanaan tugas secara penuh dan merupakan suatu institusi yang bersifat nasional. Dalam melaksanakan tugasnya tidak berpengaruh atau dipengaruhi maupun diintervensi oleh pihak atau institusi lain, bebas dari pengaruh politis bahkan oleh penguasa Negara sekalipun. Sehingga secara professional, polri mampu melaksanakan tugas, fungsi dan peranan secara optimal, dimana hal itu tercermin pula dalam budaya dan perilaku yang sesuai dengan jati diri polri itu sendiri.
Posting Komentar