Warga Desa Manleten, Dibunuh Oleh Orang Tak Dikenal

Warga Desa Manleten, Dibunuh Oleh Orang Tak Dikenal

Atambua - awdionline.com. Warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu diduga dibunuh oleh orang tak dikenal pada Jumad pukul 19.00 Wita di rumah temannya dalam rangka mengikuti acara pesta syukur dalam rangka telah menyelesaikan pendidikan Secaba Babinsa sekaligus pesta syukur ulang tahun anaknya di Dusun Aitaman, Desa. Manleten pada Sabtu (20/6/15), dini hari.
Menurut pantauan wartawan, pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 2014 Pukul 02.00 Wita bertempat di Lokasi Pesta Syukur Serda Lorenzo Da Concenciao NRP 3920383940873 Jabatan Babinsa Desa Halimodok Koramil 1605-07/Wedomu.
Peristiwa tersebut, berlangsung di RT. 04/RW. 02 Dusun Aitaman, Desa Manleten Kec. Tastim  Kab. Belu telah terjadi pembunuhan oleh orang yang tidak dikenal terhadap korban an. Antonio Sebastiano, 42 tahun, Katholik, Petani, Alamat RT. 04/RW. 02, Dusun Aitaman Ds. Manleten Kec. Tastim sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Kejadian tersebut, berawal pada pukul 19.00 Wita di rumah Serda Lorenzo yang mengadakan acara pesta syukur anaknya yang telah menyelesaikan pendidikan Secaba Babinsa sekaligus pesta syukur ulang tahun anaknya an. Selfia Agustina Da Concenciao, 15 tahun, Pelajar SMP, Alamat RT. 04/RW. 02 Dsn. Aitaman Desa Manleten Kec. Tastim
Selain itu, acara pesta tersebut dihadiri oleh beberapa warga dari Dusun Aitaman, selama acara pesta berlangsung situasi masih berjalan dalam keadaan aman, Lanjut lagi, pukul 22.00 Wita setelah melaksanakan acara santap malam bersama, dilanjutkan dengan acara bebas yaitu dansa, selama acara bebas tersebut dari pihak Serda Lorenzo selaku tuan rumah sudah menghimbau kepada seluruh tamu undangan untuk tertib dalam acara tersebut.
"Acara ini saya buat untuk kita semua dan saya harapkan semuanya bisa menjaga ketertiban, serta keamanannya selama acara ini berlangsung, saya harapkan kepada kaum muda yang minum – minuman keras bisa mengontrol diri sekiranya kalau sudah mabuk alangkah baiknya pulang dan tidur dirumah, dan yang terakhir saya harapkan untuk suka hobby dansa agar memperhatikan sopan santun dalam mengajak dansa dari pihak wanitanya sehingga tidak terjadi keributan, selanjutnya setelah disampaikan himbauan tersebut acara bebas dilanjutkan kembali." Ungkapnya menghimbau.
Setelah sekian jam berlangsung, tepat pukul 01.50 Wita dari arah luar tenda terjadi keributanan antar pemuda sehingga merembet sampai ke dalam tenda, terjadilah pelemparan batu sehingga terjadilah aksi saling melempar, karena merasa terdesak akhirnya para pemuda yang tidak diketahui membubarkan diri dan lari, kemudian pada saat itu diketahui korban an. Sdr. Antonio sudah terkapar dengan bersimbah darah, sehingga secara spontan masyarakat sekitar langsung membabi buta mencari pelaku pembunuhan, karena massa sudah tidak dapat dikendalikan, akhirnya massa membakar satu unit Sepeda Motor jenis Honda Beat, sempat massa mengumpulkan 3 unit Sepeda Motor.
Akan tetapi, aksi massa tersebut dapat dicegah oleh anggota Polsek Tasifeto Timur yang pada saat itu tiba TKP. Pada pukul 02.30 Wita, anggota Polres Belu dengan kekuatan 1 Pleton tiba TKP selanjutnya mengamankan TKP untuk menjaga berkembangnya aksi massa, juga mengamankan TKP dari oknum – oknum pemuda yang diduga memicu keributan tersebut.
Sekitar Pukul 03.10 Wita, Korban an. Antonio Sebastiano dibawa ke RSUD Gabriel Manek Atambua dan Pukul 04.35 Wita Korban tiba di ruang jenazah, kemudian  langsung dilaksanakan visum.
Adapun hasil visum dari RSUD Gabriel Manek Atambua adalah bahwa korban memiliki luka tusukan dari benda tajam (jenis pisau sabu) dibagian dada sebelah kiri mengenai jantung korban dengan panjang 0,4 cm dan lebar 2,1 cm, untuk selanjutnya kasus ini masih dalam penyidikan pihak kepolisian. (Meryani)