Home » , » “BICARA MAKNA PUASA DALAM TRADISI AGAMA”

“BICARA MAKNA PUASA DALAM TRADISI AGAMA”

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Jumat, 19 Juni 2015 | 21.24

FORUM GUSDURIAN JOMBANG  “BICARA MAKNA PUASA DALAM TRADISI AGAMA”

Jombang,AWDI online.com - Forum GusDurian Jombang bertemu dalam diskusi berthemakan “Puasa dalam tradisi Agama agama”, sebelum menyambut hari yang penuh suci bagi umat Islam , yaitu bulan suci Ramadhan. Pertemuan ini diselenggarakan di pasturan gereja Khatolik Santa Maria Jombang, Jawa Timur senin (15/06). 
Aan Anshori sebagai koordinator GusDurian Jombang mengungkapkan , “ forum ini adalah media silahturahmi para murid Gus Dur  yang berjuang untuk meneruskan nilai dasar perjuangan Gus Dur”.Khusus topik “ Puasa dalam tradisi agama agama “, thema ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang tradisi puasa juga ada di agama / keyakinan lain “ Puasa adalah identitas yang sama di banyak Agama, kesamaan ini merupakan modalitas besar untuk memperkuat dialog antar iman”, tegas Gus Aan Anshori.
Andreas Kristianto calon Pendeta GKI Jombang menyatakan, “ Spiritualitas orang Kristen bukan spiritualitas  yang ’pamer’, tetapi spiritualitas yang tersembunyi, ketika berpuasa tidak perlu dilihat orang banyak hanya Tuhan yang tahu , supaya yang tersembunyi  itu terpancar dalam hati, menjadi lebih peka kepada orang yang menderita dan semakin terbuka kepada sesama, dan ini adalah manusia yang otentik ,” Puasa dalam iman Kristen tidak bisa dilepaskan dari hal berdoa dan memberi sedekah, ketika hal yang saling berkaitan dan menjadi spiritualitas yang hidup,” tutur Andreas.
Gus Athoillah berkata,” Puasa Ramadhan dalam Islam merupakan perintah Tuhan, sebagaimana yang juga telah dilaksanakan umat umat Islam sebelumnya, tujuannya agar manusia semakain  bertaqwa kepada Tuhan, menjadi orang yang saleh secara personal dan sosial, sedangkan kesalehan sosial, personal lebih bersifat ritualistik, seperti sholat, sedangkan kesalehan sosial dicirikan dengan relasi kasih sayang terhadap orang lain,” kata Athoillah.
Jenny Sudjiono yang merupakan majelis di Agama Konghucu berkata,” Puasa biasanya dilakukan setiap perayaan Imlek, hari besar Konghucu dan setelah tahun baru Implek selama satu minggu, hakekat puasa sendiri adalah membersihkan hati agar selalu sejalan dengan lima kehendak Tuhan yaitu cinta kasih, kebenaran,kesusilaan, bijaksana dan dapat dipercaya,” tutur Jenny .
Dalam Agama Hindu, Sukirno mengatakan,” Tradisi puasa telah diajarkan dalam Agama Hindu jauh sebelum masehi, tujuannya untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan berempati  kepada sesame, macam macam puasa misalnya ngrowot, mutih atau ngeplak ( semalam suntuk ), “ kata Sukirno.
Romo Aloysius Ari yang menjadi Romo di gereja Khatolik Santa Maria Jombang mengungkapkan,” Dalam Khatolik, puasa merupakan cara seseorang untuk menjaga jarak dari keduniawian, biasanya bermakna sebagai tanda pertobatan, ini menjadi bentuk latihan rohani yang mendekatkan diri pada Tuhan dan  sesama,” tutur Romo Ari.
Acara ini diikuti oleh pemuda lintas iman Jombang yang berasal  dari GusDurian Jombang dan Intelektual muda Nahdiyying dari Ikatan Sarjana NU. Acara di mulai pada pukul 19.00 s/d 21.45 dan di tutup doa oleh Romo Ari. (Bb.H)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger