Tiga Tahun Mati Suri FKPM Desa Ketapang Minta Dibina Polres
BANYUWANGI AWDI Online.com – Polres Banyuwangi diminta membina FKPM Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Alasannya sudah tiga tahun mati suri dan tidak ada kegiatan lagi. Padahal dulu pernah mendapat pembinaan dari Pusham Universitas Airlangga Surabaya.
Karena itu tokoh Desa Ketapang, Lazidi Laspun, meminta Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama untuk membina FKPM Desa Ketapang. Mengingat saat ini masa pilkada bupati telah dekat.
“Mohon Polres Banyuwangi bersedia membina FKPM desa kami agar hidup lagi. Biar langkah kami tidak salah. Jangan-jangan nanti ada serangan fajar dari paslon bupati yang tertangkap basah, setelah kita tangani ternyata salah,” ungkapnya mengawali dialog Kopitan bersama Kapolres Banyuwangi Rabu malam (28/10/2015).
Permintaan itu ditanggapi antusias oleh AKBP Bastoni Purnama. Dia berjanji untuk merespon permintaan tokoh Desa Ketapang untuk membina FKPM. Sebab dirinya berharap wadah ini menjadi jembatan antara warga dengan aparat kepolisian.
“Nanti akan kita aktifkan lagi. Biar Kapolsek Kalipuro melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mendiskusikan tehnisnya. ,” jelasnya.
Terkait Desa Ketapang sebagai kota transit pelancong dari Bali maupun kota lain di Jawa, para pemilik kos yang ketempatan supaya meminta KTP para penghuninya. Proses itu bisa melibatkan babinsa maupun bhabinkamtibmas.
“Umpama ada aliran tertentu yang masuk di wilayah Ketapang silahkan ditanya alirannya apa. Tujuannya di Ketapang mau apa dan seterusnya. Apabila dirasa mencurigakan dan tidak menjelaskan secara baik silahkan diminta untuk meninggalkan Desa Ketapang demi keamanan,” tegasnya.
Kapolres menekankan, bila perlu seminggu sekali digelar razia kos-kosan. Sasarannya adalah kartu identitas penghuni. Cara ini untuk mengetahui domisili serta asal usul penyewa kos.
“Bila ada laki perempuan tinggal satu kamar tolong ditanya kartu nikahnya. Benar suami istri atau tidak. Khusus KTP silahkan difoto pakai HP untuk memudahkan pendataan,” saran AKBP Bastoni Purnama.
Mengenai informasi maraknya pencurian manggis di Desa Pesucen, perwira dengan dua melati di pundak itu menyarankan agar tiap desa menggalakkan kamtibmas. Ronda malam supaya digalakkan demi menjaga ketenangan wilayah.
“Pas ronda jangan membunyikan radio secara keras. Itu bisa mengganggu kenyamanan warga lain yang tengah istirahat. Niatnya mau mengamankan desa malah bikin resah warga,” tukasnya.
Kopitan sesi dua ini digelar di Balai Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Camat Kalipuro Iskandar Azis dan Ketua DPRD Banyuwangi Made Cahyana Negara hadir dalam acara ini. ( HUMAS POLRES / D@J )
Posting Komentar