EDUKASI PROLANIS KLINIK NAYAKA HUSADA 15 KRIKILAN DRIYOREJO
Gresik,AWDI online- Klinik Nayaka Husada 15 krikilan Driyorejo kurang lebih satu tahun berjalan melaksanakan program Prolanis dibawah bimbingan dr Daniel Sau di bantu beberapa staff dan perawat klinik Nayaka 15 menjalankan program ini.
Prolanis atau disebut program rujuk balik, adapun penyakit yang termasuk katagori prolanis Diabetes Millitus (DM), Hipertensi, Jantung, Asma,Epilepsi,dan penyakit kronis lain adalah salah satu system pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, dokter, jajaran staff Nayaka 15 guna target sasaran peserta prolanis sehat. Fasilitas kesehatan dan BPJS kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ) kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kwalitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Tujuan Prolanis adalah mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kwalitas hidup optimal dengan target indikator delapan puluh persen peserta terdaftar hadir dalam program fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki hasil baik dan sehat pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit Diabetes Millitus type 2 dan Hipertensi sesuai panduan klinik terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi pada peserta prolanis.
Untuk itu dibutuhkan sebuah program menjaga peserta sehat tetap sehat dan peserta sakit tidak bertambah parah melalui konsep promotif dan preventif program yang sudah dikembangkan BPJS umumnya dan di Klinik Nayaka Husada 15 khususnya.
Pilar pilar Prolanis diantaranya adalah edukasi, pengaturan pola makan ,olah raga, minum obat ,dan konsultasi dokter. Materi Edukasi kali ini disampaikan langsung oleh Pembina Klinik Nayaka Husada 15 Krikilan dr Danuil Sau dengan topik bahasan Farmatologi Diabetes Millitus.
Dr Daniel Sau menyampaikan pada peserta prolanis bahwa penyakit Diabetes Millitus ini tidak dapat mengandalkan obat obatan semata, banyak faktor lain yang sangat mempengaruhi keberhasilan penyembuhan pasien, walaupun pada dasarnya pasien tidak akan seratus persen sembuh dari penyakit ini, melainkan kita hanya mampu meminimalkan komplikasi yang akan terjadi pada penderita.
Terapi yang dapat diterapkan pada pasien Diabetes Millitus non Farmakologi adalah hidup sehat dan seimbang, olah raga, mengurangi asupan makanan yang tidak di butuhkan tubuh seperti, merokok, minum minuman beralkohol, makan makanan Junkfood ( makanan siap saji ).
Terapi Farmakologi / terapi insulin merupakan satu keharusan penderita Diabetes Millitus (DM) tipe 1 dimana telah terjadi kerusakan pada sel Langerhans Keliniar Pankreas. Mekanisme kerja hormon insulian yaitu membantu transpor glukosa dari darah ke dalam sel, jika hormon ini menurun maka glukosa darah akan meningkat dan sel sel tubuh akan kekurangan bahan sumber energy yang mengakibatkan penderita Diabites Millitus (DM) sering lelah. Semua penderita DM tipe 1 memerlukan insulin Eksogen karena produksi insulin Endogennya tidak ada atau hampir tidak ada. Penderita DM gestasional membutuhkan terapi itu jika diet tidak bisa mengendalikan kadar glukosa darah. Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energynya, secara bertahap memerlukan terapi insulin untuk mempertahankan kadar glikosa darah agar normal.Sediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang dikemas dalam bentuk vial. Penyerapan paling cepat terjadi di daerah abdomen, dikuti oleh lengan, paha bagian atas dan bokong.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan obat Hipoglikemik oral adalah dosis harus dimulai dari dosis rendah yang kemudian dinaikkan secara bertahap, harus diketahui betul bagaimana cara kerja / lama kerja dan efek samping obat, bila diberikan bersamaan obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksi obat, pada kegagalan sekunder terhadap obat Hipoglikemik oral usahakanlah menggunakan oral golongan lain bila gagal lagi baru beralih menggunakan insulin. Hipoglikemia harusdihinariterutama bagi penderita usia lanjut, oleh sebab itu sebaiknya obat Hipoglikemikoral yang bekerja jangka panjang tidak diberikan pada penderita berusia lanjut dan usahakan harga obat terjangkau oleh pasien, salam sehat. (Bb,H)
Posting Komentar