Home » » Ketika Modernisasi Menjadi Gaya Hidup Dan Ironi Bagi Bangsa Ini

Ketika Modernisasi Menjadi Gaya Hidup Dan Ironi Bagi Bangsa Ini

Written By Kantor Berita AWDI Pers on Minggu, 28 Februari 2016 | 08.42

Ketika Modernisasi Menjadi Gaya Hidup Dan Ironi Bagi Bangsa Ini

Kosasih - Kabiro TNG Awdinews
Kemungkinan tulisan ini agak sedikit naif kalau dilihat dari kacamata kekinian.tapi setidaknya mungkin kita masih bisa menilai, kemana arah yang baik dan tidak baik bagi kehidupan yang kita sekarang jalani.dan mari kita langsung saja mencermati tulisan sederhana yang saya buat sesuai kajian dari pengetahuan yang sedikit saya miliki.

ketika moral atau etika yanng menjadi indentitas kultur ketimuran dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dahulu baik dimiliki oleh bangsa ini,sudah tidak lagi dipakai atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.serta budaya malu yang mungkin saja sekarang sudah dianggap kuno.

maka yang terjadi modernisasi atau pengaruh budaya barat saat ini,yang berkamuflase dalam bentuk anggapan kewajaran,sudah barang tentu sedikit banyak pula akan mempengaruhi tatanan kehidupan dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara saat ini,yang seharusnya sesuai aturan atau tuntunan yang berjalan dengan baik-baik saja.dan sesuai dengan norma kepatutan serta kepantasan dalam budaya ketimuran kita,juga dalam sudut pandang sesuai kaidah ajaran agama yang benar.namun kini semua berbalik seperti menjadi tabu.

dilihat dari fenomenanya sekarang banyak dari segelintir elemen masyarakat kini cenderung memiliki pola pemikiran yang bebas terbuka,dan barangkali sudah tidak lagi ingin diatur hidupnya oleh siapapun bahkan oleh negara atau agama sekalipun,dan semoga saja kita termasuk golongan orang yang baik-baik saja, yang dapat selalu menjalani kehidupan sesuai dengan aturan dan ajaran yang benar.

ironis memang ketika bangsa Indonesia yang sudah dianggap maju dan modern sekarang,malah justru memiliki masyarakat yang mempunyai pandangan atau pemikiran yang liberal,sekuler, kapitalis dan masih banyak lagi,yang cenderung kebablasan.serta tidak berdasarkan pada tuntunan atau ajaran agama manapun yang mengajarkan pada kebaikan,atas hakikat kebebasan hidup itu sendiri.sekalipun dengan budaya ketimuran yang dahulu dimiliki oleh bangsa ini dalam menjalani sendi-sendi kehidupan.

gaya hidup yang bermewah-mewahan seakan menjadi keharusan di kalangan masyarakat yang tidak ingin digolongkan sebagai orang yang tertinggal dalam kehidupan modern,sehingga menimbulkan persaingan hidup yang kurang baik disaat sekarang ini.contoh kecilnya,saling menjatuhan lawan ataupun kawan dalam dibidang pekerjaan, bisnis, hukum, politik, keadilan, dan sebagainya, menjadi suatu hal yang sudah biasa atau umum adanya.

ditambah rasa kepedulian atau toleransi terhadap sesama manusia dikalangan generasi saat ini pun sudah jarang sekali dirasakan,parahnya lagi dengan kemajuan teknologi yang sering disalah gunakan oleh generasi saat ini,jelas berdampak sangat luar biasa sekali mempengaruhi pola kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat.

seiring pula dengan budaya asing yang seakan kian di dominasi oleh hal-hal menjurus kearah yang tidak baik.
cantoh :
1.berciuman ditempat umum
2.minum-minuman keras
3.pamer aurat/pornografi
4.sek bebas
5.memakai obat-obatan terlarang
6.aborsi
7.kekerasan
8.berkata jorok/kasar
9.bunuh diri
10.Hamil diluar nikah
11.perjudian
12.prostitusi
13.apatis dll.

maka dari itu kita sebagai generasi saat ini, dan para orang tua yang tidak ingin melihat handai tolan, keluarga, sanak saudara juga anak-anaknya hidup dalam lingkup ketidak baikan.

patutlah berusaha mengarahkan atau memberi contoh perbuatan yang semestinya baik, bahkan kalau bisa harapan kita semua anak-anak tersebut nantinya dapat membanggakan dan membahagiakan kedua orang tuanya.serta dapat berguna bagi agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

berkaitan dengan itupula tidaklah berlebihan hal itulah yang mendasari setiap keinginan kita semua dimanapun berada, disetiap jengkal ditanah-air yang kita cintai bersama ini,untuk hidup lebih baik secara moralitas. namun sejauh mana pola didik yang diterapkan kepada anak-anaknya tersebut, juga yang mendasari ukuran keberhasilan atau keinginan kita semua.

seperti diketahui dahulu nenek moyang kita dikenal religius,ramah-tamah,murah senyum,s opan-santun, saling peduli satu sama lain dan masih banyak lagi ajaran kebaikan yang diwariskan oleh nenek moyang kita sebagai bangsa Indonesia.

pertanyaannya adalah apakah kita masih mau menjaga budaya baik yang dahulu dimiliki oleh bangsa kita.?

Bagi penulis, aktivis, mahasiswa, musisi, seniman, pemerhati lingkungan, budayawan, kalangan terpelajar, guru, dosen, wartawan dan semua yang berperan selaku kontrol sosial dalam masyarakat.saya mengajak kawan-kawan untuk sekedar silahturahmi,bertukar pikiran,memberi masukan atau mencari solusi,pun pencerahan dalam hal ini,melalui media ini pulalah kita mungkin dapat berkomunikasi.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Awdi Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger